Portalkripto.com- Bitcoin berhasil mencapai harga tertinggi sepanjang masa (ATHHarga tertinggi suatu crypto pada periode tertentu More) di level $69,000 pada tanggal 8 November 2021. Pencapaian tersebut tidak lepas dari total kapitalisasi perdagangan CryptocurrencyMata uang digital yang menggunakan kriptografi untuk keamanan, pencatatan, dan verifikasi More yang mengalami kenaikan hingga mencapai $3.009T dan merupakan yang tertinggi dalam sejarah perdagangan Cryptocurency.
Pasca tercapainya harga ATHHarga tertinggi suatu crypto pada periode tertentu More yang baru, pergerakan harga Bitcoin mengalami penurunan hingga mematahkan fase bullishKondisi di mana bahwa harga aset kripto mengalami tren naik atau menguat. More dan memasuki fase bearishKondisi di mana harga aset kripto sedang mengalami tren turun atau melemah. More atau winter season.
Harga Bitcoin sudah mengalami penurunan sebesar 74.54% dari harga ATHHarga tertinggi suatu crypto pada periode tertentu More di tanggal 8 November 2021 hingga harga terendah sementara tahun 2022 yang terjadi di tanggal 18 Juni 2022 pada harga $17.567 .
Selain dari daya jual yang tinggi, terdapat beberapa faktor fundamental yang menjadi penyebab dari penurunan harga Bitcoin seperti berita tentang Terra (LUNA) dan TerraUSD (UST) serta yang sekarang sedang ramai diperbincangkan yaitu kenaikan inflasi di Amerika Serikat yang memicu Bank Sentral Amerika atau The Fed secara agressif menaikan suku bunga acuan.
Winter season saat ini mengingatkan kita pada penurunan harga Bitcoin periode 2017-2018. Pada fase itu, BTC sempat anjlok 84.27%.
Setelah berhasil mencapai harga ATHHarga tertinggi suatu crypto pada periode tertentu More di akhir Desember 2017 pada harga $19.891, harga Bitcoin mengalami penurunan yang berlangsung selama 12 bulan hingga mencapai titik terendahnya pada harga $3,128 di tanggal 15 Desember 2018.
Setelah menemukan titik terendah dalam fase bearish-nya, harga Bitcoin perlahan bergerak naik dan membutuhkan waktu 24,5 bulan untuk mencapai kembali harga ATHHarga tertinggi suatu crypto pada periode tertentu More di akhir 2017. Tepatnya pada akhir November 2020, harga Bitcoin berhasil menyentuh harga tertingginya di tahun 2017.
Setelah berhasil menembus harga tertingginya itu, tren BTC semakin bullishKondisi di mana bahwa harga aset kripto mengalami tren naik atau menguat. More. Pada bulan Desember 2020 pergerakan harga Bitcoin mampu breakoutKondisi dimana harga bergerak di atas level resistance More dan menciptakan harga tertinggi sepanjang masa yang baru di level $ 69 ribu, pada 8 November 2021.
Sejak menyentuh harga tertinggi sepanjang masa di akhir 2021, pergerakan BTC malah berbalik arah. Jika ditilik menggunakan chart bulanan, pembalikan arah ini terasa sejak bulan Desember 2022 atau satu bulan setelah menyentuh bulan di angka $ 69 ribu.
Di bulan Desember 2021, BTC ditutup di harga $ 46 ribu atau turun lebih dari 30% dari ATHHarga tertinggi suatu crypto pada periode tertentu More $ 69 ribu. Awal tahun 2022 sinyal bearishKondisi di mana harga aset kripto sedang mengalami tren turun atau melemah. More makin terasa, BTC hanya mampu menutup bulan Januari di harga di bawah $ 40 ribu.
Pertahanan BTC akhirnya jebol di bulan Mei 2022, aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar ini tak mampu bertahan di area $ 40 ribu, malah makin nyungsep ke level $ 30 ribu.
Ke Mana akan Bergerak?
Mimpi buruk bagi pasar crypto tak berhenti di situ, winter baru benar-benar terasa ketika memasuki bulan Juni 2022. Di mana di bulan tersebut, BTC anjlok ke level di bawah $ 20 ribu. Titik ini merupakan level terendah BTC sejak dua tahun terakhir. Tren pun berbalik, musim dingin memaksa BTC saat ini harus berkutat di area $ 20 ribu.
Lantas, bagaimana prediksi pergerakan BTC selanjutnya? Apakah winter akan terus membuat pasar terus membeku?
Pergerakan harga Bitcoin saat ini masih berada pada fase bearishKondisi di mana harga aset kripto sedang mengalami tren turun atau melemah. More, meskipun terlihat sideways dari 20 Juni 2022. Kita akan mencoba analisa menggunakan ABCD pattern, yang dimana garis AB dan CD merupakan impulsif wave dan memiliki panjang yang sama, serta garis BC sebagai korektif wave.
Pergerakan harga Bitcoin mengalami penurunan pada garis AB, dan ada sedikit pantulan pada garis BC. Harga kembali turun ketika titik C menyentuh resistanceBatas tertinggi yang menjaga harga tidak terus naik More fibonacci retracement ratio 0.681 pada garis AD dan membalikan kembali pergerakan harga hingga membentuk garis CD.
Berdasarkan analisa pada ABCD pattern tersebut, didapat bahwa penurunan harga Bitcoin mungkin akan menyentuh titik terendahnya pada harga $12,556 yang berarti turun sebesar 81.80% dari ATHHarga tertinggi suatu crypto pada periode tertentu More pada bulan November 2021. Siklus penurunan pada fase bearishKondisi di mana harga aset kripto sedang mengalami tren turun atau melemah. More tersebut hampir mirip dengan siklus penurunan pada tahun 2017-2018.
DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.