Bitcoin: Rp. 1.910.410.657 | 24h: 1.16%Ethereum: Rp. 48.180.912 | 24h: 1.21%XRP: Rp. 45.955 | 24h: 3.63%Solana: Rp. 2.610.525 | 24h: 0.42%Pudgy Penguins: Rp. 479 | 24h: 27.13%Inspect: Rp. 332 | 24h: -5.15%Hedera: Rp. 3.861 | 24h: 21.76%Bounce Token: Rp. 184.554 | 24h: 14.91%
Lihat Market

Mining Difficulty Sentuh ATH di 39 Triliun, Menambang Bitcoin Makin Sulit

Share :

Portalkripto.com — Mining difficulty Bitcoin kembali mencapai level tertinggi sepanjang masa di 39 triliun pekan ini. Artinya, penambang harus mengeluarkan 39 triliun hash untuk bisa menambang blok Bitcoin selanjutnya.

Mining difficulty Bitcoin 2022-2023. (sumber: btc.com)

Mining difficulty Bitcoin tercatat telah meningkat 47% dari tahun lalu. Rekor tertinggi mining difficulty sebelumnya ada di angka 36.9 triliun, pada 20 November 2022.

Mining difficulty adalah tingkat kesulitan yang menghitung berapa hash yang dibutuhkan penambang untuk memproduksi string kriptografi agar bisa menambahkan blok baru ke rantai.

Angka mining difficulty akan berubah setiap dua pekan, atau setiap 2.016 blok. Jika block Bitcoin diproduksi terlalu cepat, mining difficulty akan meningkat.

Hash Rate Bitcoin Ikut Melonjak

Hash rate penambangan Bitcoin juga ikut melonjak. Data Bitinfochart menunjukkan hash rate Bitcoin kini sebesar 300 EH/s (exahash per detik). Angka tersebut hanya menurun sedikit dari titik tertingginya di 316 EH/s pada Januari lalu.

Hash rate penambangan Bitcoin. (sumber: bitinfochart)

Hash rate kali ini tercatat telah meningkat 50% dari setahun lalu atau dari Februari 2022. Kenaikan hash rate sebenarnya bagus untuk keamanan jaringan, namun hal tersebut tentunya bukan kabar yang ingin didengar oleh penambang Bitcoin.

Imbas dari lonjakan hash rate kali ini, profitabilitas penambang Bitcoin turun cukup signifikan. Sejak Februari 2022, profitabilitas penambang atau hash price tercatat sudah menurun hingga 66% di level $0,073 dolar AS per hari per terahash per detik.

Platform analitik Hashrate Index mengungkapkan, hash price sempat menyentuh titik terendahnya di $0,055 pada akhir November 2022. Sementara titik tertinggi hash price ada di $0,40 saat Bitcoin menyentuh all-time high (ATH) pada November 2021.

Hash price atau profitabilitas penambang per tera-hash. (sumber: Hashrate Index)

Harga Bitcoin Kembali Lesu

Penambang Bitcoin mengalami tiga tekanan saat ini, mulai dari mining difficulty dan hash rate yang melonjak, pengeluaran daya listrik naik, hingga turunnya harga Bitcoin.

Menurut data CoinMarketCap, Bitcoin (BTC) telah turun 7 % dalam 7 hari terakhir terakhir dan kini diperdagangkan di harga $21.680. Penurunan ini cukup signifikan mengingat BTC sempat menyentuh angka $24.000 pada awal Februari 2023 lalu.