Portalkripto.com — Kreditur Mt Gox mungkin sedang harap-harap cemas menanti dana mereka kembali setelah sembilan tahun lenyap akibat peretasan yang menimpa exchange Bitcoin tersebut pada 2014. Menurut pernyataan Mt Gox pada Januari lalu, proses pencairan dana kreditur (repayment) kemungkinan bisa dilakukan mulai 10 Maret 2023.
Tanggal 10 Maret 2023 menjadi tenggat waktu terakhir bagi kreditur untuk melakukan registrasi. Proses repayment kemudian akan dilakukan setelah itu dan akan berlangsung dalam jangka waktu sekitar tujuh bulan sampai 30 September 2023.
Kreditur Mt Gox diketahui harus terlebih dahulu melakukan registrasi di exchange pilihannya. Kreditur tidak bisa mengklaim dana jika tidak melakukan registrasi.
Setiap exchange akan memproses pencairan dalam rentang waktu yang berbeda. Exchange BitGo, misalnya, mengatakan proses repayment di platformnya bisa memakan waktu hingga 20 hari. Sementara di Kraken bisa memakan waktu 90 hari.
Kreditur juga bisa memilih dana dicairkan dalam bentuk cash saja, kripto saja, atau campuran antara cash dan kripto. Kreditur bisa menggunakan dua metode pencairan, yakni dibayar sekaligus di muka (early lump sum) atau dicicil (intermediate).
Dua kreditur terbesar Mt Gox, exchange Bitcoinica yang sudah tidak beroperasi dan MtGox Investment Funds (MGIF) dilaporkan memilih metode early lump sum. Pencairan dana keduanya tidak akan berbentuk cash, tetapi campuran antara kripto dan cash.
Meski banyak disebutkan jumlah Bitcoin yang akan dilepas oleh Mt Gox sebanyak 137.000 BTC, namun Mt Gox sendiri tidak menyebutkan jumlah pasti berapa banyak Bitcoin yang akan dikeluarkan.
Peretasan Mt Gox
Mt. Gox yang diluncurkan pada 2010, merupakan exchange Bitcoin yang berbasis di Tokyo, Jepang. Platform yang pernah menjadi exchange terbesar di dunia ini menangani lebih dari 70% volume perdagangan Bitcoin secara global.
Namun, platform ini tidak memiliki sistem keamanan yang kuat. MT Gox terpaksa tutup pada 2014 setelah terus mengalami peretasan besar sejak 2011.
Insiden ini membuat Mt. Gox harus kehilangan 850.000 Bitcoin milik 24.000 pelanggannya. Peretasan Mt. Gox tercatat dalam sejarah sebagai salah satu peretasan platform kripto terbesar yang bahkan bisa mengguncang pasar.
Pada 2014, Mt Gox melaporkan sebanyak 200.000 BTC yang dicuri, berhasil didapatkan kembali. Sejak saat itu, mantan penggunanya terus menuntut pengembalian dana mereka yang hilang dengan melakukan pertempuran yang berlarut-larut di meja hijau.
Rencana untuk merehabilitasi exchange Mt. Gox (yang sudah tidak berfungsi), juga ditunda berkali-kali. Bahkan mantan CEO Mt. Gox Mark Karpeles didakwa karena dugaan penipuan dan kelalaian.