Outlook Pasar NFT di Sisa 2022, Bangkit atau Jatuh?

Share :

Portalkripto.com — Volume perdagangan nonfungible token (NFT) perlahan mulai naik setelah kejatuhan pasar kripto beberapa bulan terakhir. Menurut data DappRadar, pada September ini volume penjualan NFT di seluruh jaringan mencapai $947 juta atau Rp14,4 triliun.

Angka itu terus naik dari $927 juta pada Agustus dan $916 juta pada Juli. Bukan tidak mungkin volume perdagangan NFT bisa kembali mencapai $1 miliar, seperti yang terakhir kali dicapai pada Juni lalu sebesar $1,03 miliar.

Meski demikian, pasar NFT secara keseluruhan masih turun drastis jika dibandingkan dengan 2021 dan awal 2022. Pada Januari lalu, misalnya, DappRadar mencatat volume perdagangan NFT organik mencapai angka fantastis di $5,35 miliar.

Artinya, pasar NFT sudah menurun sekitar 82% dari Januari hingga September 2022.

Analis blockchain senior di DappRadar, Pedro Herrera, mengatakan ada kemungkinan pasar NFT masih lesu di sisa tahun ini. Menurutnya, selain karena ketidakpastian ekonomi makro, penurunan harga Ether (ETH) yang sudah mencapai 65% dari awal tahun, juga ikut memberikan pengaruh signifikan.

Kepada Decrypt, ia mengatakan kolektor NFT saat ini sudah lebih berhati-hati terhadap risiko pasar. Jika sebelumnya NFT mahal banyak diburu kolektor, sekarang hal itu sudah jarang terjadi.

Namun tetap saja, meski harga dasar (price floor) dan harga ETH turun, volume perdagangan NFT masih menyentuh angka jutaan dolar. Terlebih jumlah NFT yang berhasil dijual juga terus meningkat dari waktu ke waktu.

Pada September, sebanyak 8,78 juta NFT terjual. Angka ini naik dari 7,68 juta NFT yang terjual pada Agustus dan 5,89 juta yang terjual pada Juli. Jumlah terbesar tetap dipegang bulan Januari dengan total sebanyak 12,16 juta NFT terjual.

“Permintaan akan NFT tidak hilang. Hanya saja, pasar sedang mengatur ulang nilai dari beberapa NFT,” ujar Herrera.

Herrera sendiri mengaku tidak yakin pasar NFT bisa menyentuh volume perdagangan bulanan hingga $5 miliar-$6 miliar lagi dalam waktu dekat. Namun, ia percaya pasar bisa mencapai volume perdagangan $2 miliar secepatnya.

Pertumbuhan NFT, menurutnya, akan sangat terbantu oleh proyek yang dilakukan oleh brand-brand besar, seperti Starbucks dan Ticketmaster. Dorongan dari sektor GameFi juga sangat diharapkan.

“Aktivitas pasar (NFT) dari sektor game akan sangat tinggi. Saya yakin dalam setahun, pasar NFT akan berbeda karena dominasi aset NFT untuk game,” ungkapnya.

NFT Solana vs NFT Ethereum

NFT di jaringan Solana terus menunjukkan taringnya, seperti proyek y00ts dan ABC yang mendulang sukses. Data DappRadar menunjukkan, volume perdagangan NFT Solana mencapai $133 juta (sekitar Rp2 triliun) pada September, atau naik hampir dua kali lipat dari $68,5 juta pada Agustus.

Di sisi lain, cengkraman OpenSea di pasar NFT tampaknya mulai melemah. Meski demikian, marketplace NFT di jaringan Ethereum tersebut masih mencatatkan volume perdagangan terbesar senilai $350 juta (sekitar Rp5,3 triliun) pada September ini.

OpenSea disusul oleh X2Y2, yang juga dari jaringan Ethereum, di posisi kedua, dengan volume perdagangan $297 juta (Rp4,5 triliun). Sementara di posisi ketiga ada Magic Eden dari Solana dengan volume perdagangan $127 juta (Rp1,9 triliun)

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.