Pepe: Rp. 0 | 24h: -6.39%Binance Coin: Rp. 10.641.101 | 24h: 0.4%Coq Inu: Rp. 0 | 24h: -0.91%Ripple: Rp. 36.485 | 24h: 2.6%Fartcoin: Rp. 18.083 | 24h: 0%Fwog: Rp. 749 | 24h: 0%Sonic (prev. FTM): Rp. 5.487 | 24h: 0.53%PancakeSwap: Rp. 37.065 | 24h: -2.9%Solana: Rp. 2.465.493 | 24h: -3.43%
Lihat Market

Pemegang BTC Jangka Pendek Malah Melonjak Saat Bearish

Share :

Portalkripto.com — Laporan terbaru perusahaan analisis pasar, Glassnode, yang dirilis pada 15 Agustus 2022 kemarin menunjukkan, pemegang jangka pendek atau short-term holders (STH) Bitcoin (BTC) melonjak hingga 330.000 BTC. Lonjakan ini terjadi setelah keruntuhan pasar kripto sejak Mei lalu.

Sebaliknya, pemegang jangka panjang atau long-term holder (LTH) Bitcoin justru mengalami penyusutan sebesar 200.000 BTC sejak Mei, atau sejak ambruknya LUNA.

“Pasokan LTH telah mengalami sedikit penurunan sebesar -200 ribu BTC sejak mencatat ATH pada Mei 2022 tetapi tetap secara efektif terikat selama 12 bulan terakhir. Ini menyoroti dinamika arus masuk/keluar yang relatif seimbang untuk kelompok ini.” tulis Glassnode.

Dalam periode penurunan mulai dari Mei hingga Juni, para STH membentuk tren baru dengan membeli koin di harga yang sangat murah yakni saat BTC diperdagangkan di level $20.000. Situasi ini menempatkan mereka dalam posisi yang cukup menguntungkan.

Sejak Mei lalu, arus keluar dari LTH mencapai 200.000 BTC. Secara keseluruhan, data-data ini menunjukkan bahwa kapitulasi telah terjadi.


Kamu Bisa Baca Artikel Lain:

Analisis Pergerakan Harga BTC, ETH, BNB, GMT, dan TFUEL 16 Agustus 2022

Lima Kekeliruan Paling Umum Terkait Transisi The Merge Ethereum


STH merupakan investor yang menyimpan BTC di walletnya tidak lebih dari 154 hari. Mereka akan menjadi LTH setelah menyimpan BTC selama lebih dari 155 hari.

Biasanya, STH akan membeli koin jika harga sedang tinggi dan menjualnya saat harga sedang turun. Glassnode mengatakan, jumlah STH selalu melonjak secara ekstrem bersamaan dengan puncak bull market.

Namun, dalam periode Mei hingga Juni tahun ini, tren itu tidak berlaku.

Menurut Glassnode, hal yang perlu diperhatikan analis pasar selanjutnya adalah, apakah STH yang muncul pada Mei hingga Juni ini akan bertahan dan berkontribusi pada kenaikan harga lebih lanjut.

Bitcoin Masih Konsolidasi

Sementara itu, pergerakan Bitcoin saat ini masih berada pada fase konsolidasi setelah ditolak di area resistensi $ 25 ribu. Pada pekan lalu kandil mingguan Bitcoin ditutup positif, naik sebesar 4,88%. Kenaikan tersebut didukung oleh penutupan volume mingguan yang terbilang tinggi atau berada di atas day-20 moving average (MA).

Relative strength index (RSI) yang berada di level 37,7, pun perlahan mulai naik sejak harga Bitcoin menyentuh titik terendah penurunannya pada 13 Juni.

Weekly candle Bitcoin pagi ini ditutup pada harga $24.311, level tertinggi berada pada harga $25.060 dan level terendah berada pada harga $22.666.

Sementara itu, berdasarkan analisa on-chain dari platform analytic CryptoQuant, cadangan BTC di exchanges mengalami penurunan sejak Juni 2022. Hal ini mengindikasikan bahwa pada Agustus ini alamat investor cenderung untuk menjual BTC berkurang.