Bitcoin: Rp. 1.928.059.452 | 24h: 0.67%XRP: Rp. 48.194 | 24h: 1.71%Ethereum: Rp. 52.011.521 | 24h: 4.69%Solana: Rp. 2.722.028 | 24h: 3.48%SUI: Rp. 64.962 | 24h: -0.16%Pudgy Penguins: Rp. 540 | 24h: -1.57%ZeroLend: Rp. 1 | 24h: 30.86%Pepe: Rp. 0 | 24h: 5.95%DeFi: Rp. 53 | 24h: -2.1%
Lihat Market

Pemegang Jangka Pendek Bitcoin Jual Rugi Lebih dari 15.000 BTC, Begini Efeknya!

Pemegang Jangka Pendek Bitcoin Jual Rugi Lebih dari 15.000 BTC, Begini Efeknya!
Share :

📉 Ringkasan Berita

  • Harga Bitcoin melemah ke $103.500 di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian FOMC.
  • Lebih dari 15.000 BTC dari pemegang jangka pendek (STH) dijual rugi ke bursa sepanjang minggu.
  • Penjualan tersebut banyak diserap oleh pemegang jangka panjang (LTH), membantu menahan harga BTC di atas $100.000.
  • Zona support terdekat berada di antara $94.000–$97.000, yang berpotensi menjadi dasar harga sebelum reli lanjutan.

Pergerakan harga Bitcoin (BTC) saat ini mengalami minggu yang relatif sepi. Ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran, serta ketidakpastian keputusan FOMC, membuat investor dan trader cenderung menahan diri.

Meskipun demikian, data on-chain dari CryptoQuant menunjukkan pergerakan pemegang BTC jangka pendek dilanda kepanikan yang cukup signifikan.

Dari data tersebut memperlihatkan lebih dari 15.000 BTC yang dimiliki oleh pemegang jangka pendek (STH) berpindah tangan dengan kondisi rugi dalam pekan ini.

Saat laporan ini ditulis, harga Bitcoin berada di level $104,595, turun sekitar 0,3% dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan ini Bitcoin bergeraka sideway di kisaran harga $103-104 ribu.

BTC Short-Term Holder Losses To Exchanges In 24 Hours. Sumber: CryptoQuant

Pemegang Lemah Panik Jual

Sementara itu, menurut data dari Glassnode, sebanyak 959 BTC dikirim ke bursa dalam kondisi rugi pada hari Senin. Angka ini melonjak menjadi 16.700 BTC pada hari Rabu, bertepatan dengan turunnya harga BTC dari $106.500 ke $103.500.

Fenomena ini mencerminkan pola perilaku klasik dari STH—yang kerap dijuluki sebagai “weak hands—yang cenderung panik dan menjual ketika harga turun.

Penjualan mereka biasanya diambil alih oleh pemegang jangka panjang (LTH) atau “strong hands,” yang berkontribusi terhadap stabilisasi pasar dan membentuk fondasi harga yang lebih kokoh.

Seiring berkurangnya pasokan yang dipegang oleh STH, terutama setelah koreksi besar, tekanan jual dari tangan lemah turut mereda. Hal ini membuka peluang akumulasi dan bisa menjadi sinyal terbentuknya harga dasar (price floor) baru.

LTH Serap Penjualan, Harga Stabil di Atas $100.000

Data grafik perubahan posisi bersih STH-LTH dari CryptoQuant menunjukkan penjualan agresif dari STH dalam sebulan terakhir.

lth vs sth bitcoin
STH-LTH Net Position Change Comparison. Sumber: CryptoQuant

Menariknya, sebagian besar tekanan jual tersebut berhasil diserap oleh LTH, membantu menjaga harga BTC tetap di atas angka $100.000.

Bitcoin di Titik Buta, Butuh Permintaan Baru

Menurut analisis data dari Swissblock, Bitcoin saat ini sedang berada dalam “blind spot” pasar. Volume delta spot tetap negatif sejak Juni, mengindikasikan tekanan jual masih berlanjut meski sempat ada pemulihan harga.

Karena volume beli masih rendah, potensi koreksi lebih lanjut tetap terbuka sebelum breakout yang signifikan terjadi—bergantung pada munculnya permintaan baru.

Bitcoin Spot Volume Delta. Sumber: Swissblock/X

Jika terjadi penurunan jangka pendek sebelum reli, biaya rata-rata on-chain untuk STH menunjukkan zona support berada di kisaran $97.000 hingga $94.000.

Wilayah ini diperkirakan menjadi titik dasar lokal, yang dapat menyapu posisi likuidasi di bawah $100.000 dan sekaligus menguji kembali fair value gap (FVG) serta daily order block di area tersebut.

📘 QnA: Memahami Pemegang Bitcoin

Apa itu Short-Term Holder (STH)?

Short-Term Holder (STH) adalah individu atau entitas yang menyimpan Bitcoin selama kurang dari 155 hari. Mereka biasanya lebih sensitif terhadap fluktuasi harga dan cenderung menjual saat pasar mengalami penurunan. Karena itu, STH sering disebut sebagai “tangan lemah” (weak hands).

Apa itu Long-Term Holder (LTH)?

Long-Term Holder (LTH) adalah pemilik Bitcoin yang menyimpan aset mereka selama lebih dari 155 hari. Mereka dianggap lebih tahan terhadap volatilitas pasar dan memiliki keyakinan jangka panjang terhadap nilai Bitcoin. LTH sering dijuluki sebagai “tangan kuat” (strong hands) karena jarang menjual saat harga turun.