Pemikiran Sam Bankman-Fried Bikin Berang Komunitas

Share :

Portalkripto.com — Pendiri dan CEO exchange kripto FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), dicecar komunitas kripto di Twitter setelah mengunggah sebuah postingan blog yang berisi pemikirannya tentang regulasi kripto pada 19 Oktober 2022 lalu. Beberapa orang bahkan menyebut SBF tak sejalan dengan misi awal kripto.

Dalam tulisannya, SBF mengatakan, platform tersentralisasi dan terdesentralisasi sama-sama harus tunduk pada daftar sanksi yang dikeluarkan Office of Foreign Assets Control (OFAC) AS.

OFAC, badan yang berada di bawah Kementerian Keuangan AS, bertugas untuk menjatuhkan sanksi kepada sebuah negara, perusahaan, kelompok, atau individu yang melanggar aturan luar negeri AS.

Selama ini komunitas menganggap regulasi apapun yang dikeluarkan Pemerintah AS bisa memberikan implikasi yang serius terhadap industri kripto. Tak hanya itu, regulasi juga dinilai bisa mengikis sifat dasar kripto, yakni desentralisasi dan resisten terhadap sensor.

Pemikiran SBF yang mendukung regulasi semacam itu salah satunya dikecam oleh pendiri ShapeShift, Erik Voorhees.

“Anda bisa mendorong Effective Altruism, anda bisa mendorong pelarangan bagi 80 juta warga Iran untuk mengakses keuangan global. Tapi Anda tidak bisa melakukan keduanya,” tulis Voorhees di Twitter.

Voorhees juga mengkritik SBF yang menyebut blocklist/blacklist penting diberlakukan dalam ekosistem blockchain. Menurut Voorhees, aturan tersebut tidak bisa dipaksakan kepada semua pelaku pasar.

Lebih lanjut, ia mempermasalahkan pemikiran SBF terkait platform decentralized finance (DeFi) yang harus tunduk pada Undang-undang Kerahasiaan Bank AS. SBF juga menyarankan situs yang memungkinkan pelanggan melihat, membaca, dan menulis smart contract DeFi, untuk memiliki lisensi.

“Saran Sam terkait DeFi merupakan bagian yang paling problematik dalam tulisan blognya,” ujar Voorhees.

Permintaan Maaf Sam Bankman-Fried

Beberapa hari setelah tulisannya menggulirkan kritik di Twitter, SBF akhirnya buka suara. Ia mengaku akan merevisi postingan blognya tersebut setelah banyak mendapatkan masukan.

“Terima kasih kepada semua yang memberikan masukan, komentar, dan kritik yang konstruktif. Saya akan merevisi tulisan saya dan akan terus melakukannya,” ujarnya.

“Terima kasih juga untuk semuanya yang mengingatkan tentang inti dari kripto, yakni kebebasan ekonomi. Kebebasan untuk memiliki aset kita sendiri, memiliki data kita sendiri, dan mengembangkan program kita sendiri,” tambahnya.

Mengenai sektor DeFi yang dikritik Voorhees, SBF menjelaskan, ia tidak mendikte apa yang harus dilakukan oleh pengembang DeFi, smart contract, dan validator. Menurutnya, DeFi merupakan area paling sulit untuk diperbaiki.

“Ini merupakan upaya untuk mencari pedoman tentang bagaimana misalnya platform FTX dapat berinteraksi dengan smart contract DeFi,” jelasnya.

Melihat banyaknya kritik yang ia terima, SBF kemudian menegaskan komitmen untuk mengutamakan dialog terkait regulasi. Ia juga berjanji akan mendengarkan segala masukan terkait efek yang ditimbulkan dari regulasi pemerintah.

“Saya mengerti banyak orang yang tidak setuju dengan saya dalam beberapa poin. Ini bagus, artinya saya banyak belajar dari orang-orang,” ungkapnya.