Portalkripto.com — Cadangan Bitcoin (BTC) yang tersimpan di dompet penambang mengalami penyusutan dalam rentang sepekan terakhir. Data firma analitik CryptoQuant menunjukkan total Bitcoin miner reserve per 2 Maret 2023 ada di angka 1,835 juta BTC.
Jumlah total cadangan BTC penambang ini menyusut sekitar 28.000 keping dalam sepekan terakhir. Pada 24 Februari lalu, jumlah cadangan penambang mencapai 1,838 juta keping BTC.
Gelombang aksi likuidasi penambang ini terjadi sejak sepekan lalu. Pada 24-28 Februari, ada 929 BTC yang dilikuidasi. Pada 28 Februari-2 Maret, jumlah BTC yang dilikuidasi mencapai 1.887 keping.
Bila ditotal, ada 2.816 keping BTC yang telah berpindah dari dompet cadangan milik penambang. Jumlah tersebut setara dengan $66 juta atau Rp1 triliun.

Tren ini mengindikasikan adanya aksi selling pressure terhadap aset kripto terbesar di dunia ini. Berkurangnya Bitcoin miner reserve mengindikasikan adanya transfer BTC dari dompet penambang ke bursa kripto atau ke pasar over the counter (OTC).
Walau demikian, tidak pasti apakah ribuan BTC yang dilikuidasi tersebut telah ditukar dengan stablecoin maupun fiat, atau ditukar dengan altcoin yang ada di pasaran.
Tren likuidasi dalam sepekan terakhir ini menandai babak baru pergerakan dompet penambang. Sebelumnya, sejak 19 Januari, jumlah cadangan BTC penambang relatif stabil di kisaran 1,837-1,838 juta BTC.
Bitcoin miner reserve ini menghitung data dompet penambang Bitcoin institusional berskala besar. Penambang mandiri atau mining pool tidak dihitung dalam indeks cadangan CryptoQuant.
Indikator lainnya, Bitcoin Miners Position Index (MPI) juga memperlihatkan grafik peningkatan cukup tajam sejak 28 Februari. MPI ini mengukur arus keluar BTC dari dompet penambang ke bursa secara relatif terhadap rata-rata pergerakan satu tahun. Lonjakan pada grafik MPI mengindikasikan sinyal bearish lantaran penambang mentransfer BTC simpanan mereka lebih dari biasanya.
