Penambangan Bitcoin jadi Semakin Sulit karena Upgrade Ethereum

Share :

Portalkripto.com — Keuntungan penambangan Bitcoin semakin susut dalam beberapa bulan terakhir seiring tren bear market yang melanda pasar kripto. Upgrade Ethereum 2.0 alias The Merge disinyalir ikut membuat tingkat penambangan Bitcoin semakin menjadi-jadi.

Dalam buletin State of the Network edisi terbaru yang dirilis baru-baru ini, firma analitik blockchain CoinMetrics, menyebut hash rate penambangan Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar 250 exahash per detik pada akhir Oktober.

Hash rate ini biasanya berbanding lurus dengan mining difficulty alias tingkat kesulitan penambangan. Semakin tinggi hash rate, akan semakin sulit juga operasi penambangan Bitcoin.

CoinMetrics menguraikan ada kemungkinan kenaikan hash rate yang mulai terjadi pada akhir September hingga Oktober ini dipicu oleh upgrade Ethereum 2.0 alias The Merge yang mendarat pada 15 September 2022.

Perubahan mekanisme penambangan dari protokol Proof-of-Work (PoW) yang beralih ke Proof-of-Stake (PoS) memicu terjadinya arus penukaran GPU yang digunakan untuk menambang Ethereum dengan ASIC yang digunakan untuk menambang Bitcoin.

“Sulit untuk memberikan angka pasti tentang besarnya realokasi sumber daya ini, tetapi hash rate Bitcoin tumbuh dengan cepat dari 220 EH/dtk menjadi 250 EH/dtk segera setelah The Merge selesai pada bulan September.” demikian keterangan CoinMetrics.

Grafik tren penggunaan kembali mesin pertambangan setelah The Merge. (Sumber: CoinMetrics).

Peningkatan hash rate yang dipicu semakin banyaknya penambang Bitcoin ini kemudian perlahan menurun lantaran harga kripto flagship ini semakin turun setelah krisis FTX pada pertengahan November. Tingkat kompetisi yang tinggi di tengah harga yang turun ini membuat banyak penambang berhenti.

Gelombang para penambang yang berhenti ini membuat hash rate turun lebih dari 7%, yang merupakan penurunan terbesar sejak penghentian aktivitas penambangan secara besar-besaran akibat larangan pemerintah di China pada 2021.

Laporan itu juga menunjukkan adanya penurunan jumlah alamat dompet aktif penambang Bitcoin sebesar 50% dari titik tertinggi sepanjang 2022. Penuruan yang terjadi baru-baru ini tersebut membuat alamat dompet penambang Bitcoin mencapai level terendahnya sejak 2011.