Pencairan Dana Pelanggan Mt Gox di 2023 Bisa Guncang Harga Bitcoin?

Share :

Portalkripto.com — Mantan pelanggan Mt Gox harap-harap cemas menanti 2023. Exchange Bitcoin itu telah mengumumkan akan mencairkan dana kreditur yang tertahan selama 8 tahun sejak pengajuan kebangkrutan pada 2014.

Para kreditur telah diminta untuk melakukan registrasi jika ingin mendapatkan dana mereka kembali, dengan batas waktu hingga 10 Januari 2023. Pencairan dana diasumsikan bisa dimulai setelah tenggat tersebut.

Namun kecemasan terbesar bukan dirasakan oleh pelanggan, melainkan oleh pelaku pasar yang terus berspekulasi bahwa pelepasan Bitcoin oleh Mt Gox bisa mengguncang harga BTC. Banyak analis kripto memperkirakan pelepasan BTC ini bisa memicu penurunan harga Bitcoin hingga $10.000.

Bukan tidak mungkin perkiraan itu tepat. Pasalnya, Mt Gox siap melepas 141.686 BTC senilai $2,4 miliar ke kreditur, yang berpotensi dilikuidasi.

Meski demikian, exchange kripto Coinbase mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menunjukkan pencairan dana Mt Gox tak akan menekan harga Bitcoin secara signifikan. Apa saja?

1. Dijual ke Perusahaan Swasta

Dalam laporan bertajuk ‘2023 Crypto Market Outlook’, Coinbase mengungkapkan, beberapa perusahaan kripto swasta ternyata sudah mendekati kreditur Mt Gox sejak 2019. Tujuan mereka adalah untuk membeli BTC (hasil dari pencairan Mt Gox) dengan harga jauh lebih rendah dari harga aslinya.

Fortrees, misalnya, telah menggelontorkan $100 juta untuk membeli Bitcoin dari kreditur Mt Gox. Perusahaan berbasis di New York itu mendapatkan diskon hingga 80%.

“Banyak kreditur yang mungkin telah menjual klaim (BTC) mereka kepada perusahaan-perusahaan itu,” kata Coinbase.

Fortress diketahui membeli BTC pertama kali pada 2013 senilai $20 juta dan bermitra dengan Pantera Capital untuk meluncurkan Pantera Bitcoin Partners Fund pada 2014.

2. Disimpan oleh Kreditur

Kreditur-kreditur Mt Gox merupakan investor awal Bitcoin yang telah membeli kripto itu sebelum 2014. Karena telah mengenal Bitcoin cukup lama dan bahkan mampu menunggu pencairan Mt Gox hingga 8 tahun, ada kemungkinan mereka memilih untuk mengakumulasi Bitcoin yang mereka dapatkan, daripada melikuidasinya.

Para kreditur ini juga dinilai terus menabung Bitcoin hingga hari ini di platform lain, tak peduli bahwa Bitcoin awal mereka telah dibekukan di Mt Gox.

“Kemungkinan mereka memiliki metode lain untuk mengelola investasi mereka, bukan langsung menjualnya,” ungkap Coinbase.

3. Pergerakan Dana Kreditur Dibatasi

Pada Juli 2021, Mt Gox mengeluarkan pengumuman bahwa setiap pergerakan dana kreditur akan dibatasi. Pembatasan ini dilakukan sampai semua pencairan selesai dilakukan.

Pernyataan itu menunjukkan, tidak semua Bitcoin akan didistribusikan sekaligus. Pencairan bisa dilakukan secara bertahap.

Faktor-faktor ini dinilai bisa meyakinkan pelaku pasar bahwa Bitcoin yang dilepas Mt Gox masih akan tetap berada di peredaran. Terlebih, Bitcoin sepanjang 2022 terbukti tahan banting, meski entah berapa banyak perusahaan yang harus menjual paksa kepemilikan BTC-nya dalam jumlah yang besar.

Ketahanan Bitcoin di tengah tekanan ini menunjukkan bahwa kripto tertua di dunia tersebut tidak bergantung pada entitas terpusat mana pun yang melakukan pump atau dump. Blockchain Bitcoin terus memproses rata-rata 255.000 transaksi per hari pada 2022 tanpa downtime atau pengawasan terpusat, bahkan dalam kondisi yang bergejolak.

Peretasan Mt Gox

Mt. Gox yang diluncurkan pada 2010, merupakan exchange Bitcoin yang berbasis di Tokyo, Jepang. Platform yang pernah menjadi exchange terbesar di dunia ini menangani lebih dari 70% volume perdagangan Bitcoin secara global.

Namun, platform ini tidak memiliki sistem keamanan yang kuat. MT Gox terpaksa tutup pada 2014 setelah terus mengalami peretasan besar sejak 2011.

Insiden ini membuat Mt. Gox harus kehilangan 850.000 Bitcoin milik 24.000 pelanggannya. Peretasan Mt. Gox tercatat dalam sejarah sebagai salah satu peretasan platform kripto terbesar yang bahkan bisa mengguncang pasar.

Sejak saat itu, mantan penggunanya terus menuntut pengembalian dana mereka yang hilang dengan melakukan pertempuran yang berlarut-larut di meja hijau.

Rencana untuk merehabilitasi exchange Mt. Gox (yang sudah tidak berfungsi), juga ditunda berkali-kali. Bahkan mantan CEO Mt. Gox Mark Karpeles didakwa karena dugaan penipuan dan kelalaian.