Bitcoin: Rp. 1.925.222.934 | 24h: 0.86%Ethereum: Rp. 54.595.059 | 24h: 7.46%XRP: Rp. 49.495 | 24h: 4.73%Solana: Rp. 2.799.530 | 24h: 5.48%Bonk: Rp. 1 | 24h: 22.77%ZeroLend: Rp. 1 | 24h: 1.15%Pepe: Rp. 0 | 24h: 5.58%Pudgy Penguins: Rp. 509 | 24h: -2.62%
Lihat Market

Pendiri 3AC Luncurkan Exchange Baru OPNX

Share :

Portalkripto.com — Pendiri Three Arrow Capital (3AC), platform lindung dana kripto yang telah bangkrut, meluncurkan exchange kripto baru bernama Open Exchange (OPNX). Dalam sebuah utas yang ditulis Jumat, 10 Februari 2023, salah satu pendiri 3AC, Su Zhu, mengatakan proyek yang dirilis dari hasil kerja sama dengan CoinFLEX ini lahir dari rasa bersalah dan rasa ingin memperbaiki kesalahan di masa lalu.

 

Ia mengkalim, OPNX akan menyediakan fitur audit kriptografi publik secara realtime untuk memastikan semua dana pelanggan tidak tersentuh sama sekali. “Ini akan menyediakan kombinasi terbaik dari CeFi (centralized finance) dan DeFi (decentralized finance),” katanya.

Layanan pertama yang akan dibuka adalah trading dana klaim kripto atau dana kreditur yang tertahan di platform yang telah bangkrut termasuk dari FTX, BlockFi, Genesis, Celsius, Voyager Digital, hingga 3AC sendiri. Zhu bahkan sesumbar OPNX bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan FTX.

Namun, pelanggan di 23 negara di dunia tidak akan bisa melakukan sign up di OPNX, termasuk di Korea Utara, Kuba, hingga Amerika Serikat (AS). Diblokirnya AS cukup membingungkan mengingat kebanyakan perusahaan kripto yang bangkrut berdiri di negara tersebut.

Zhu mengungkapkan, token asli CoinFLEX, FLEX, akan menjadi token utama dalam exchange OPNX. FLEX langsung melonjak hingga $1,61 setelah OPNX diluncurkan.

Menurut CoinMarketCap, saat ini harga FLEX sudah turun lagi dan diperdagangkan di $1,2.

Pergerakan harga FLEX dalam 24 jam terakhir. (sumber: CoinMarketCap)

Proposal pembuatan exchange baru oleh pendiri 3AC dan CoinFLEX telah bocor ke publik dalam bentuk powerpoint pada 16 Januari 2023. Dalam proposal tersebut, exchange baru itu dinamai dengan GTX.

Kebocoran dokumen itu membuat kreditur CoinFLEX meradang karena tak terima platformnya bekerja sama dengan pendiri perusahaan yang telah bangkrut. Namun, dalam sebuah tulisan blog, CoinFLEX mengatakan bahwa exchange baru itu akan menguntungkan juga bagi krediturnya.

Dalam dokumen itu juga diketahui bahwa Zhu bersama co-founder 3AC Kyle Davies, CEO CoinFLEX Mark Lamb, dan co-founder CoinFLEX Sudhu Armugan berhasil mendapatkan pendanaan sebesar $25 juta untuk OPNX.

3AC diketahui telah bangkrut pada Juli 2022, setelah mengalami krisis likuiditas imbas dari kolapsnya ekosistem Terra dua bulan sebelumnya. Perusahaan yang berbasis di Singapura itu sempat menjadi salah satu platform dana lindung nilai kripto terbesar di dunia.

CoinFLEX yang berbasis di Hong Kong juga mengajukan restrukturisasi tahun lalu di Seychelles. Hong Kong dan Singapura tidak masuk dalam negara yang diblokir dalam OPNX.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.