Foto:Bitcoin Maximalist
Portalkripto.com– Mata uang kripto Bitcoin (BTC) telah melewati masa koreksi yang cukup dalam di dua hari kebelakang. BTC terkoreksi hingga 20% setelah mencapai harga tertingginya di bulan Februari ini. Banyak yang menilai, penurunan harga Bitcoin ini merupakan hal yang wajar, malah menjadi sinyal yang baik bagi pasar kripto ke depan.
Dikutip dari Bloomberg, pendiri Ark Investment Management, Cathie Wood, mengatakan terkoreksinya BTC selama dua hari berturut-turut merupakan sinyal yang baik, setelah BTC terapresiasi cukup tinggi di bulan ini.
Malah Wood mengaku bahagia melihat terkoreksinya mata uang digital terbesar di dunia ini. Ia merasa apabila BTC tidak mengalami hal tersebut malah kondisinya akan semakin memburuk.
Menurutnya, terkoreksinya BTC kemarin masih belum seberapa apabila dibandingkan pada kondisi bulan Januari 2021. Pada saat itu, BTC anjlok dari US$ 42000 ke US$ 30000. Lebih parah lagi yang terjadi pada tahun 2017, di mana BTC anjlok sekitar 30%.
Reli kriptokurensi di bulan ini menimbulkan perdebatan yang panas di pasar keuangan dunia, terutama di Amerika Serikat. Para penentang BItcoin khawatir apabila BTC terus bergejolak.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Tesla Inc. Elon Musk dalam cuitannya baru-baru ini mengatakan harga Bitcoin “tampak tinggi.” Ia mengisyaratkan bahwa kondisi tersebut menjadikan pasra kripto menjadi tidak sehat.
Saat artikel ini ditulis, grafik Bitcoin dalam posisi pulback. BTC terus merangkak ke posisi US$ 51 ribu atau sekitar Rp 760 juta. Meski masih belum terlihat tanda-tanda harga BItcoin kembali menyentuh angka US$ 55 ribu, namun laju pergerakan secara teknikal membuat optimis pasar.