Perampokan Kripto Terjadi di Bali, Warga Rusia jadi Korban

Share :

Portalkripto.com — Sekomplotan perampok beranggotakan empat orang pria dewasa menggondol saldo kripto milik salah seorang warga Rusia, Yuri Boytsov, yang tengah berada di Bali. Menurut pengakuan Yuri, mereka menggasak kripto senilai $284.000 atau setara Rp4,3 miliar dalam aksi tersebut.

Yuri yang merupakan seorang blogger investasi ini mengumumkan dugaan perampokan tersebut melalui serangkaian unggahan di Instagram sejak akhir Februari 2023 lalu. Dia mengunggah sejumlah video bukti rekaman CCTV, laporan kepolisian, hingga pertemuan dengan terduga pelaku yang berhasil dicokok aparat.

“Pada 25 Februari di Bali, pacar saya dan saya diserang habis-habisan oleh sekelompok penjahat,” tulis Yuri dalam salah satu unggahannya.

Yuri Boystov (Sumber: Telegram Baza)

Yuri mengatakan tiga dari empat terduga perampok itu adalh penutur bahasa Rusia, sedangkan satu sisanya merupakan orang Indonesia yang mengenakan seragam Polisi.

Dalam rekaman CCTV yang disebarkan Yuri, nampak empati orang yang diduga sebagai penyamun itu turun dari sebuah minibus berwarna hitam. Yuri mengatakan orang tersebut kemudian masuk ke dalam vilanya.

“Saya dan pacar saya diancam. Mereka mengambil semua paspor dan dokumen. Lebih dari $284.000 dicuri,” lanjutnya.

Uang milik Yuri yang setara dengan Rp4,3 miliar itu diambil paksa oleh perampok dari dompet kripto miliknya. Lantaran transaksi kripto yang dirampok berjumlah besar, bursa tempat Yuri menaruh aset memberlakukan aturan verifikasi KYC untuk penarikan.

Yuri yang berada di bawah tekanan terpaksa menuruti perintah dari para perampok termasuk dengan memberi foto diri beserta paspor untuk kebutuhan verifikasi transaksi penarikan kripto tersebut.

Tangkapan layar transaksi kripto dari akun milik Yuri (Sumber: Instagram @boitsov_life)

 

Diduga perampokan itu bermotif balas dendam. Para perampok menuntut ganti rugi lantaran ada urusan masa lalu yang belum tuntas terkait dengan Yuri.

Dalam unggahan video lainnya, dia juga sempat bertemu dengan salah seorang terduga perampok di kantor polisi. Tampak pria itu meluapkan amarahnya kepada Yuri. Penuturan Yuri, mereka semua akhirnya dibebaskan.

“Saya mendapat ancaman pembunuhan dari pelaku. Pelaku tidak ditangkap, setelah negosiasi panjang, mereka semua dibebaskan,” kata dia.