Rusia Batal Dirikan Bursa Kripto Nasional

Share :

Portalkripto.com — Rusia telah memutuskan untuk membatalkan bursa kripto nasional. Media lokal Rusia, iz.ru, melaporkan, negara tersebut memilih untuk mendukung exchange yang sudah ada dan fokus pada regulasi kripto.

Sebelumnya, Rusia dilaporkan berencana meluncurkan bursa kripto nasional guna melawan sanksi yang diberikan negara-negara Barat akibat dari invasinya ke Ukraina. Rusia pertama kali mengungkapkan rencana mendirikan bursa kripto pada Desember 2022 dengan target peluncuran Juni 2023.

Namun, kurang dari sebulan dari tenggat waktu yang telah ditentukan, Rusia berbelok arah. Alih-alih menyelesaikan proyek bursa nasional, negara Beruang Merah itu justru menegaskan akan membuat kerangka kerja bagi exchange kripto dalam mengembangkan layanan transaksi lintas negara.

Kementerian Keuangan Rusia, yang paling keras menentang adanya bursa kripto nasional, menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah saat ini. Tidak ada banyak informasi mengenai regulasi kripto di Rusia, tetapi negara tersebut kini telah melangkah lebih jauh dalam menerima kripto.

Rusia Penambang Kripto Terbesar Kedua Dunia

Rusia saat ini berhasil menjadi negara penambang kripto terbesar kedua di dunia. Di masa depan, negara ini diprediksi bisa menyalip Amerika Serikat (AS) yang ada di posisi pertama.

Menurut laporan BitRiver, perusahaan teknologi Rusia yang mengoperasikan fasilitas penambangan kripto bertenaga air, dalam periode Januari hingga Maret 2023, kapasitas pembangkit listrik penambangan kripto di Rusia meningkat hingga 1 gigawatt. Sebagai perbandingan, AS kini memiliki kapasitas sebesar 3 hingga 4 gigawatt.

Di posisi kedua sebelumnya ada Kazakhstan, yang kini terjun ke posisi kesembilan setelah pemerintahnya memberlakukan pembatasan penambangan kripto pada 2022. Sementara itu, Cina tidak masuk dalam daftar 10 besar negara penambang kripto terbesar di dunia versi BitRiver.

Kebijakan yang dikeluarkan otoritas Rusia dianggap menguntungkan penambang. Pemerintah Rusia dilaporkan akan memberikan subsidi untuk pusat penambangan kripto baru berdaya 100 megawatt di Siberia timur.

Pusat penambangan yang dibangun oleh BitRiver itu tidak perlu membayar pajak tanah/bangunan dan mendapatkan pengurangan pajak penghasilan. Fasilitas tersebut juga akan menerima subsidi listrik sebesar 50% dari tarif yang berlaku.

Sebenarnya, pada 2020, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengeluarkan undang-undang yang melarang penggunaan kripto untuk proses transaksi dalam negeri. Namun, negara itu mulai mempertimbangkan penggunaan kripto untuk transaksi luar negeri.

Kripto mulai dilirik Rusia setelah negara tersebut mendapatkan sanksi Barat karena menginvasi Ukraina pada awal 2022. Demi bisa menghindari sanksi, perusahaan-perusahaan Rusia sudah mulai menggunakan kripto untuk transaksi perdagangan lintas negara.

Menyadari hal ini, negara-negara Barat kemudian mulai melarang warganya untuk melakukan transaksi kripto dengan warga negara Rusia atau siapapun yang tinggal di negara tersebut.