Portalkripto.com — Kisruh di dalam Arbitrum DAO masih terus berlanjut setelah komunitas merilis proposal baru, Arbitrum Improvement Proposal (AIP) 1.05 pada 7 April 2023. Proposal tersebut meminta agar Arbitrum Foundation mengembalikan 700 juta token ARB ke DAO Treasury.
Pada Maret lalu, Arbitrum Foundation diketahui telah mentransfer token senilai sekitar Rp15 triliun tersebut tanpa persetujuan komunitas. Beberapa token bahkan dilaporkan sudah digunakan Arbitrum Foundation untuk membeli stablecoin.
Sebanyak 750 juta token ARB itu disebut berasal dari token yang terkunci di DAO Treasury, yang diklaim baru akan dibuka pada Maret 2024.
“Ini menjadi isyarat simbolis untuk menunjukkan bahwa pemegang tata kelola, yang mengendalikan DAO, bukan penyedia layanan Arbitrum atau Foundation,” kata seorang anggota komunitas dalam AIP 1.05.
Voting akan berakhir pada 14 April 2023. Pada 10 April siang, terpantau 55% voter menyetujui proposal ini. Sementara 47% voter lainnya menolak dan 2% voter abstain.

Arbitrum Foundation Dianggap Sewenang-wenang
Kekesalan komunitas bukan hanya karena Arbitrum Foundation tiba-tiba mentransfer dana dari DAO Treasury, tetapi juga karena Foundation tersebut merilis proposal kontroversial pada 27 Maret 2023. Proposal yang dinamai AIP-1 itu meminta agar 750 juta token ARB bisa diberikan kepada Arbitrum Foundation untuk menutupi biaya operasional hingga biaya administrasi.
Meski mayoritas komunitas (82%) menolaknya, token bernilai besar itu tetap ditransfer ke Arbitrum Foundation. Amarah komunitas ARB semakin memuncak saat Arbitrum mengatakan bahwa AIP-1 bukan bertujuan untuk meminta persetujuan dari komunitas, melainkan hanya untuk pengesahan.
Artinya, Arbitrum Foundation sudah membuat keputusan secara sepihak dan mengabaikan suara komunitas.
Arbitrum sendiri mengaku proposal tata kelola pertama ini gagal karena masalah komunikasi. Menurut foundation tersebut, salah satu kesalahan dalam penyusunan AIP-1 adalah tidak menuliskan sejak awal bahwa proposal ini bertujuan untuk meminta ratifikasi, bukan persetujuan.
“Inti dari AIP-1 adalah untuk menginformasikan kepada komunitas, bahwa semua keputusan sudah dibuat sebelumnya,” katanya.
Beberapa hari setelahnya, Arbitrum Foundation merilis serangkaian proposal baru yang bertujuan memperbaiki dialog komunitas. Proposal baru itu di antaranya AIP-1.1 yang berisi jadwal lockup smart contract, anggaran, dan transparansi, dan AIP-1.2 yang menurunkan ambang batas proposal dari 5 juta token ARB menjadi 1 juta token ARB agar tata kelola bisa lebih mudah diakses.
Namun komunitas tetap berang karena Arbitrum Foundation tidak menyinggung soal 750 juta token ARB yang masuk ke kantongnya.
“Foundation secara sepihak telah mengalokasikan 750 juta token dari DAO yang tidak disetujui oleh pemegang token tata kelola. Dana apa pun harus dikembalikan dan dialokasikan dengan benar hanya oleh DAO dan DAO,” kata anggota komunitas.