Portalkripto.com — Tahun 2022 dikenal sebagai tahun terburuk dalam sejarah industri kripto. Bukan hanya karena banyak perusahaan gulung tikar dan Bitcoin anjlok hingga 75% dari all-time high, tetapi juga karena scammers yang semakin merajalela.
Data dari perusahaan pemantau risiko blockchainSebuah rantai blok atau buku besar bersama di mana semua transaksi yang pernah terjadi dicatat secara permanen., Solidus Labs, menunjukkan orang-orang tak bertanggung jawab telah menyebarkan 117.629 tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract scam dalam rentang waktu 1 Januari ke 1 Desember 2022. Jumlah ini naik 41% dari 2021.
Pada 2021, jumlah tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract scam yang disebarkan mencapai 83.368 dan pada periode September-Desember 2020 ada 1.548 tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract sejenis itu. Jika ditotal, jumlahnya mencapai lebih dari 200.000 scam.

Laporan terbaru Solidus mengungkapkan, 8% tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract di jaringan Ethereum adalah scam. Sementara di jaringan Binance Smart Chain (BSC) ada lebih banyak lagi, sekitar 12% tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract diduga scam.
“Para penipu ini mendapatkan keuntungan karena 99% tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract jahat mereka berhasil menghindari pengidentifikasi scam. Mereka juga berhasil meraup keuntungan sebesar $11 miliar dalam bentuk ETH melalui 153 centralized exchangeSebutan untuk situs web di mana kamu dapat membeli dan menjual aset kripto. (CEX) yang berbeda-beda,” ujar Solidus.
Waspada Rug Pull
Analis di perusahaan data kripto, Kaiko, Riyad Carey, mengungkapkan, modus yang paling umum terjadi dalam aksi penipuan ini adalah rug pull. Pelaku scam akan menciptakan tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract, memanipulasi harga untuk menarik pembeli, lalu kabur dengan membawa seluruh uang yang telah didapatkan dari hasil menjual tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract tersebut.
Anehnya, token-token ini kebanyakan lenyap tanpa berhasil terdeteksi. Bahkan, tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract haram tersebut tak masuk ke dalam situs-situs pelacak harga, seperti CoinMarketCapSitus web pelacakan harga yang paling direferensikan di dunia untuk aset kripto dan CoinGecko.
Chief Operating Officer (COO) Solidus Labs, Chen Arad mengatakan, tidak semua tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract yang diluncurkan bisa masuk ke dalam situs pelacak harga. Alasannya karena token-token tersebut tidak terverifikasi.
Jumlah kripto yang sudah berhasil masuk ke dalam situs CoinMarketCapSitus web pelacakan harga yang paling direferensikan di dunia untuk aset kripto dilaporkan telah mencapai 22.000. Di luar itu, ternyata masih banyak tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract yang tidak berhasil memenuhi persyaratan dari CoinMarketCapSitus web pelacakan harga yang paling direferensikan di dunia untuk aset kripto untuk di-listing.
Sebanyak 145.000 tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract ERC-20 Ethereum dan 1,2 juta tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract BEP-20 BNB Chain tercatat di situs itu sebagai tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract yang tidak terverifikasi.
Soft Rug Pull vs Hard Rug Pull
Ada dua jenis rug pull yang perlu dikenal. Pertama, soft rug pull atau yang juga dikenal dengan sebutan exit scam. Dalam skema ini, scammer akan mempromosikan tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract mereka lengkap dengan situs resmi dan roadmap.
Pelaku juga biasanya pura-pura melakukan kolaborasi dengan pihak lain. Lebih parahnya, mereka akan menggunakan bot untuk memanipulasi aktivitas perdagangan.
Jenis lain adalah hard rug pull. Dalam skema ini, scammer benar-benar memprogram tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract mereka untuk mencuri uang investor. Contoh nyatanya adalah tokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract Squid Game yang didesain untuk tidak bisa dijual kembali oleh investor yang kadung membeli.
Solidus Labs mengatakan, banyaknya aksi rug pull menunjukkan bahwa industri kripto masih lemah dalam sistem perlindungan konsumen. Kripto juga dinilai belum benar-benar menerapkan anti-pencucian uang.