Portalkripto.com — Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat (AS) memberikan respon terhadap petisi yang dilayangkan Coinbase belum lama ini. Petisi Coinbase tersebut menuntut regulator untuk memberikan panduan regulasi kripto yang jelas di AS.
Berdasarkan dokumen pengadilan yang diajukan pada 15 Mei, SEC merespon secara negatif permintaan dari bursa kripto terbesar di AS tersebut. Regulator yang jadi komisi pemberantasan kripto di AS ini berargumen bahwa mereka tidak berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Coinbase yang diuraikan dalam petisinya.
“Baik undang-undang sekuritas maupun Undang-Undang Prosedur Administratif (“APA”) tidak memaksakan kewajiban Securities and Exchange Commission untuk mengeluarkan peraturan baru yang luas mengenai “aset digital” yang diminta Coinbase,” kata SEC.
🚨NEW: The @SECGov has filed its response to @coinbase’s complaint over how it applies securities laws to digital assets, asking the Court to deny Coinbase’s petition for mandamus.
“That Coinbase would like its policy preferences addressed immediately does not entitle it to…
— Eleanor Terrett (@EleanorTerrett) May 15, 2023
Di bagian lain, SEC menyatakan bahwa permintaan aturan yang diajukan Coinbase terbilang rumit. Alasan lain yang diutarakan adalah bahwa permintaan Coinbase ini baru diajukan beberapa bulan lalu.
“Coinbase mengajukan petisi pembuatan peraturannya kurang dari sepuluh bulan yang lalu, ditambah aspek petisi kurang dari tiga bulan yang lalu, dan berusaha untuk menambah catatan lagi hanya beberapa pekan yang lalu.”
Coinbase sendiri mengusulkan petisi pertama mereka Juli 2022. Mereka meminta regulator mengeluarkan aturan yang jelas terkait aset kripto agar tidak dilabeli sebagai sekuritas tidak terdaftar. Sedangkan petisi kedua dilayangkan pada April lalu di mana Coinbase meminta tanggapan dari SEC untuk dipercepat.
Pengajuan petisi kedua dilakukan setelah Coinbase mendapat Wells Notice lantaran disebut melanggar UU Sekuritas dalam layanan staking kripto. SEC juga menyasar sejumlah pelaku industri lain seperti Kraken dan Paxos dengan tudingan serupa.
SEC mengatakan bahwa mereka membuka diri untuk memperbaiki regulasi kripto yang ada sejauh ini berdasarkan UU Sekuritas. Namun meski regulasi anyar sedang dalam proses, SEC berhak menyimpulkan bahwa pelaku industri sekuritas telah melanggar ketentuan regulasi yang ada.
Coinbase sebelumnya juga telah mengklaim operasinya dirugikan karena tidak dapat menyusun dan merencanakan masa depan bisnisnya tanpa adanya regulasi memadai. SEC membantah klaim tersebut dengan mengatakan Coinbase tidak menderita kerugian aktual.
Tanggapan Coinbase
Today the SEC responded to Coinbase’s petition for a writ of mandamus — asking the court to require the SEC to respond just yes or no to whether it will undertake rulemaking for our industry. The SEC’s answer? A resounding maybe. 1/7
— paulgrewal.eth (@iampaulgrewal) May 16, 2023
Chief Legal Officer (CLO) Coinbase, Paul Grewal, mengatakan bahwa sikap SEC yang diperlihatkan di pengadilan menjadi preseden yang memperkuat kekhawatiran lama Coinbase tentang gonjang-ganjing status industri kripto di mata hukum AS.
“Industri kita tidak memiliki kejelasan tentang apa yang SEC anggap berada di dalam atau di luar yurisdiksinya kapan saja, dan kemungkinan akan terus berubah sepanjang jalan,” kata Grewal.
Grewal kemudian menafsir bahwa upaya pembuatan regulasi kripto anyar oleh SEC mungkin memakan waktu bertahun-tahun. SEC juga dinilai akan terus menggunakan pendekatan penegakan hukum ketimbang memberikan arahan agar taat regulasi.
Coinbase berencana untuk mengeluarkan tanggapan resminya kepada SEC pekan depan.