Portalkripto.com– Pergerakan harga Bitcoin di pekan ini menunjukan sinyal positif setelah mematahkan trend candlestick merah selama 9 pekan berturut-turut. Di penutupan pekan pertama Juni 2022, BTC sempat mencetak harga diatas $ 30 ribu.
Sejumlah analis memprediksi pergerakan ini menjadi tanda fase pemulihan. Meskipun, sejumlah kekahwatiran masih merundung pasar. Ancaman inflasi, tingkat suku bunga, dan perang yang masih berkecamuk antara Rusia dan Ukraina menjadi salah satu momok bagi kepercayaan pasar.
Namun, terlepas dari faktor fundamental tersebut, pergerakan BTC saat ini memberi angin segar bagi para investor maupun ritel. Analis Portalkripto, Arly Fauzi, memprediksi BTC akan masuk fase pemulihan.
Menurutnya, pergerakan Bitcoin ke depan akan membentuk corrective wave pada bearish trend nya. Jika ini terealisasi, harga Bitcoin minggu ini akan memasukin range harga $34,8k-$39,7k. “Pada Corrective phase ini beberapa alts coin kemungkinan akan pumping, terutama untuk small cap dan coin/token yang lagi ada event,” ujar Arly, Senin, 6 Juni 2022.
Sementara itu, analisis dari Cointelegraph menyebutkan, trend bullish akan terjadi apabila BTC mampu mempertahankan harga di atas $ 32,659.
“Momentum bullish dapat meningkat jika terjadi penembusan dan ditutup di atas simple moving average 50-hari ($33.778). BTC kemudian bisa reli ke target pola $36.688 dan setelahnya ke $40.000,” tulis laporan Cointelegraph.
Sinyal bullish pun bisa terlihat dari aktivitas on-chain BTC. Berdasarkan data Glassnode, arus keluar BTC sudah mencapai titik tertingginya pada 3 Juni 2022. Ini artinya, fase akumulasi sedang terjadi, di mana whale atau investor besar sedang mengumpulkan BTC di level saat ini.
BTC Belum Sentuh Harga Terendah
Namun, yang tak kalah penting untuk perhatikan adalah terkait dengan siklus BTC yang saat ini cenderung mirip dengan siklus 2018.
Kontributor CryptoQuant, Venturefounder, menyebutkan jika ditilik dari pola historis setelah siklus halving bitcoin sebelumnya, maka harga terendah makro BTC saat ini berada di level $ 14-21 ribu. Ia menganalisis bahwa kemungkinan level tersebut akan terbentuk di enam bulan ke depan.
“Dalam 670 hari ke depan, BTC akan menyerah dalam 6 bulan ke depan dan mencapai titik terendah ($14-21k), kemudian memotong sekitar $28-40k di sebagian besar tahun 2023 dan berada di ~$40rb lagi setelah halving berikutnya (2024),” tulis Venturefounder di akun Twitternya.
Pergerakan historis BTC selama tahun 2018, cukup relevan dengan fenomena saat ini. Saat itu, setelah mencapai $3.100 pada Desember 2018, Bitcoin berhasil pulih ke $13.800, namun tujuh bulan kemudian BTC kembali ke titik terendahnya pada Maret 2020 di harga $3.600.
“Siklus 2018 terbawah, turun 28% dari harga realisasi. Perlu diingat harga realisasi hari ini adalah $24k, bisa lebih rendah pada saat siklus terendah,” ujarnya.
“Kami mungkin tidak berada di titik terbawah siklus, tetapi kami berada dalam kisaran titik terendah siklus BTC. Ini adalah yang terbaik yang dapat Anda lakukan ketika mengatur waktu siklus pasar.”
DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.