Sinyal Drama Debt Ceiling AS Bikin Investor Bitcoin Resah

Share :

Portalkripto.com — Drama debt ceiling atau plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS) terus berlanjut dan terus menunjukkan lemahnya sinyal default atau gagal bayar. Pergerakan harga Bitcoin (BTC) dan aset kripto lainnya kemungkinan akan ikut terpengaruh kebijakan makro tersebut.

Dilaporkan Reuters, Presiden Joe Biden dan Ketua DPR AS sekaligus perwakilan utama Partai Republik, Kevin McCarthy, sudah hampir mencapai kesepakatan yang akan menaikkan plafon utang pemerintah dari level saat ini$31,4 triliun, untuk dua tahun ke depan.

Kesepakatan yang belum final itu akan memompa dana pengeluaran diskresioner untuk militer dan veteran, serta menahan pengeluaran diskresioner non-pertahanan.

Sebelumnya Gedung Putih dan Partai Republik saling melakukan aksi jual-beli manuver politik untuk meramaikan drama debt ceiling tersebut. Partai Republik mengajukan sejumlah persyaratan pemangkasan anggaran, di sisi lain pihak Biden enggan memenuhi permintaan oposisi.

Sinyal kesepakatan debt ceiling ini diprediksi akan menjadi katalis bagi pergerakan harga sejumlah aset, termasuk BTC dan aset kripto lain. Eks kepala riset CoinDesk dan Genesis Trading, Noelle Acheson mengatakan penerbitan utang akan membuat duit investor mengalir lebih deras ke produk obligasi pemerintah AS.

“Uang akan berpindah dari kas dan aset berisiko ke obligasi pemerintah AS, terutama karena imbal hasil instrumen ini meningkat untuk mengimbangi bertambahnya suplai,” kata Noelle dikutip dari CoinDesk.

Kesepakatan debt ceiling akan memberi lampu hijau bagi AS untuk mencetak utang baru via penerbitan obligasi. Penerbitan obligasi anyar cenderung mendorong harga produk tersebut turun namun sekaligus menaikkan persentase return obligasi.

Kondisi ini membuat investor baru akan lebih tertarik masuk ke pasar obligasi dengan potensi return lebih tinggi. Harga Bitcoin sendiri lebih sering berkorelasi negatif dengan pergerakan obligasi.

Tapi, bukan cuma aset berisiko seperti Bitcoin yang dinilai bakal melemah. Noelle mengatakan harga emas juga akan ikut jatuh. Penerbitan utang anyar juga dinilai bakal meningkatkan belanja publik yang membuat penurunan suku bunga bank sentral semakin sulit terjadi.

Bila berkaca pada krisis debt ceiling 2 Agustus 2011, harga emas justru mengekor kenaikan yield obligasi AS. Emas naik tajam sejak sebelum hingga beberapa pekan setelah deadlock mencair. Sedangkan ekuitas yang lebih berisiko seperti indeks S&P 500 atau Dow Jones mengalami penurunan.

Pergerakan harga indeks S&P 500 saat krisis debt ceiling 2011 (Sumber: TradingView)

Dalam jangka panjang, investor kripto Anthony Pompliano mengatakan kesepakatan debt ceiling ini akan terus berulang dalam setiap siklus waktu jatuh tempo. Kebiasaan menambah utang ini sangat berisiko mendevaluasi dolar. Seiring devaluasi dolar, sejumlah aset lain termasuk Bitcoin, akan dinilai lebih berharga.