Stablecoin Beanstalk Diretas, Rugi hingga $180 Juta

Portalkripto.com — Protokol stablecoin Ethereum, Beanstalk, dilaporkan kehilangan $180 juta usai diretas seseorang yang tak dikenal pada hari Minggu lalu. Peretasan dilakukan dengan cara memanipulasi sistem voting di dalam Beanstalk.

Serangan peretas ini terdeteksi pada Minggu pagi oleh PeckShield. Perusahaan analitik blockchain tersebut memperkirakan pelaku berhasil mengantongi total uang sekitar $80 juta setelah dikurangi dana pinjaman yang diperlukan untuk melakukan serangan.

“Kami sedang menyelidiki serangan itu dan akan menyampaikan pernyataan resmi kepada masyarakat segera,” tulis Beanstalk di Twitter, dikutip The Verge.

Beanstalk merupakan sebuah proyek decentralized finance (DeFi) yang bertujuan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan aset kripto yang berbeda.

LIHAT JUGA: Platform DeFi WonderFi Akuisisi Coinberry Senilai $38 Juta

Stablecoin ini mengoperasikan sistem dengan cara memberikan rewards berupa token kepada partisipan yang turut berkontribusi terhadap pendanaan pusat yang disebut ‘silo’. Pendanaan tersebut berfungsi untuk menyeimbangkan nilai token, yang disebut ‘bean’, agar selalu berada di angka mendekati $1.

Sama seperti proyek DeFi lainnya, pendiri Beanstalk, Publius, juga menerapkan mekanisme voting yang bisa dilakukan partisipan untuk mengeluarkan kode khusus. Partisipan mendapatkan hak suara yang sebanding dengan nilai token yang mereka miliki.

Kronologi Peretasan

Dalam kasus peretasan Beanstalk, diduga tersangka terlebih dahulu melakukan pinjaman kripto kepada protokol Aave.

Pinjaman itu kemudian dimasukkan seluruhnya menjadi Bean sehingga pelaku mendapatkan banyak token dan memiliki 67 persen hak suara untuk melakukan voting di Beanstalk.

LIHAT JUGA: Fundamental Token BAT: Sistem Periklanan Digital Berbasis Blockchain

Dengan suara mayoritas, pelaku lalu melakukan voting yang menyetujui kode transfer dari Beanstalk ke wallet pribadinya sebesar $180 juta.

Setelah itu, peretas langsung melunasi kripto yang ia pinjam ke Aave. Diduga aksi itu dilakukan dengan cepat, hanya dalam waktu 13 detik.

---