Bitcoin: Rp. 1.925.113.309 | 24h: 0.63%Ethereum: Rp. 54.570.951 | 24h: 6.9%XRP: Rp. 49.390 | 24h: 4.2%Solana: Rp. 2.798.028 | 24h: 5.07%Bonk: Rp. 1 | 24h: 20.84%ZeroLend: Rp. 1 | 24h: -0.37%Pepe: Rp. 0 | 24h: 4.26%Pudgy Penguins: Rp. 509 | 24h: -2.96%
Lihat Market

Studi: Token Kripto yang Dipromosikan Selebritas Rata-rata Scam

Share :

Portalkripto.com — Selebritas dunia mulai banyak terjun ke dunia kripto. Bukan sebagai pemain, mereka kebanyakan didapuk untuk mempromosikan proyek-proyek kripto baru yang akan dirilis melalui initial coin offering (ICO).

Sayangnya, sebuah studi yang dirilis oleh dua eks ekonom di Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS, Joshua T. White dan Sean Wilkoff, mengungkapkan, rata-rata token yang dipromosikan para artis itu adalah scam.

Dalam studi yang berjudul ‘The Effect of Celebrity Endorsement on Crypto’ itu, mereka menganalisis perilaku 21 selebritas yang melakukan promosi token dalam periode 2016 hingga 2018. Orang-orang terkenal yang masuk dalam analisis termasuk pesepakbola Lionel Messi, rapper Snoop Dogg, sosialita Paris Hilton, hingga petinju Flyod Mayweather.

Studi tersebut menemukan, kenaikan kasus scam hingga 23%-26% pada September 2019 mayoritas dipicu oleh token scam dari ICO yang dipromosikan artis. Endorse ICO oleh artis juga membuat kasus scam pada April 2023 naik hingga 39%-40%.

“Kami berasumsi bahwa para selebritas itu dapat mendorong pembelian kripto mengingat sosial media mereka bisa menjangkau banyak orang dan bisa memicu fear of missing out (FOMO),” kata White dalam studi tersebut, dikutip Decrypt.

“Karena kripto dan blockchain tergolong baru, kami tidak yakin apakah para selebritas itu memiliki keahlian untuk mengidentifikasi proyek yang kredibel atau tim manajemen mereka mengetahui konsekuensi hukum dalam mempromosikan koin tertentu,” tambahnya.

Studi itu juga mengungkapkan, jika ada selebritas yang mempromosikan token sesuai dengan profesinya, maka token itu kemungkinan kecil scam, misalnya pesepakbola terkenal yang mempromosikan ICO dari token yang berbasis olahraga.

“Biasanya jika seorang selebritas memahami use case dari sebuah token, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang produk yang mereka promosikan,” kata White.

Terakhir, studi tersebut merekomendasikan agar selebritas bisa membuka wawasan untuk lebih mengerti risiko kripto. Mereka juga diminta untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum mempromosikan aset digital.

Pengaruh Kuat Selebritas

Meski penuh dengan scam, faktanya token-token yang dipromosikan selebriti banyak yang berhasil memikat investor. Bahkan tak sedikit yang mampu menembus listing di exchange.

“Kami tidak terkejut para selebritas bisa meningkatkan visibilitas proyek token tetapi cukup terkejut dengan betapa besar pengaruhnya,” ujar White.

“Keterlibatan mereka mencapai 53% dari total modal yang terkumpul di ICO yang setara dengan $9 juta lebih dalam sampel kami,” tambahnya.

Wilkoff menjelaskan, tidak semua ICO yang dipromosikan oleh selebritas adalah scam. Juga tak semua scam berasal dari token selebritas.

“Taylor Swift ditawari kesepakatan untuk mempromosikan FTX, tetapi menolak setelah melakukan riset. Selebritas harus melakukan uji tuntas terhadap aset atau exchange digital sebelum mempromosikannya dan investor tidak boleh begitu saja mempercayai promosi selebritas,” ungkapnya.