Ethereum: Rp. 44.547.071 | 24h: 4.8%Bitcoin: Rp. 1.802.191.754 | 24h: 1.86%XRP: Rp. 39.097 | 24h: 4.21%Vertex Protocol: Rp. 68 | 24h: 11.7%Solana: Rp. 2.544.535 | 24h: 3.84%Treasure: Rp. 3.317 | 24h: 19.7%Heroes of Mavia: Rp. 2.664 | 24h: 23.22%Pepe: Rp. 0 | 24h: 9.28%
Lihat Market

Sudah Tidak Laku, Volume Perdagangan Pi Longsor 99%

Share :

Portalkripto.com — Volume perdagangan kripto Pi yang sempat booming lantaran terlilit kontroversi dengan pengembang Pi Network mengalami penurunan drastis setelah hampir tiga bulan dilisting di sejumlah bursa. Volume perdagangan kripto dengan ticker PI ini merosot tajam hingga 99%.

Penurunan volum hingga 99% ini tergambar bila dibandingkan dengan volume saat Pi awal mula diluncurkan. Saat awal dijual pada 29 Desember 2022, volume perdagangan PI tercatat mencapai $17 juta atau senilai Rp270 miliar di hari pertama, berdasarkan data CoinMarketCap.

Sehari kemudian, volume perdagangan PI melonjak hingga $51,7 juta (Rp808 miliar). Kenaikan tajam permintaan terhadap PI diikuti dengan lompatan harga dari Rp207.000-an saat pembukaan menjadi Rp5,1 juta di hari berikutnya.

Per 17 Maret 2023, volume perdagangan PI hanya menyentuh $726,783 (Rp11,3 miliar) alias rontok 99%. Penurunan volume hingga kisaran Rp11 miliar per hari ini terjadi sejak pertengahan bulan Februari.

 

Penyusutan volume transaksi ini dialami seiring rontoknya harga kripto kontroversial ini yang kini berharga Rp535.000 per keping atau turun hampir 90% dari saat all time high (ATH).

Volume perdagangan terbesar dalam 24 jam terakhir disumbang di bursa Hotcoin Global dengan persentase lebih dari 50%. Sisanya, 28% volume disumbang BitMart, dan 15% lebih disumbang Huobi.

Data CoinMarketCap memperlihatkan token PI ini diperdagangkan di enam bursa dengan harga berbeda-beda, yakni Huobi, BitMart, Hotcoin Global, Biconomy Exchange, XT.com, dan SuperEx.

Huobi, BitMart dam Hotcoin Global mematok harga PI di kisaran$37,50. Sementara harga PI di Biconomy Exchange, XT.com, dan SuperEx jauh lebih rendah serta berbeda-beda. Kemungkinan PI yang dijual di setiap exchange dengan disparitas harga yang jomplang memiliki alamat smart contract berbeda-beda dan tidak bisa dipertukarkan satu sama lain.

Disparitas harga PI sendiri tidak bisa dilepaskan dari kontroversi listing koin yang membelitnya. PI menuai kontroversi saat pelistingan di bursa lantaran pengembang listing tersebut tidak berizin. Alamat smart contract Pi Network dari pengembang tidak tersedia. Kemungkinan setiap bursa melisting PI dengan alamat smart contract berbeda-beda dan tidak bisa dipertukarkan satu sama lain.

Listing Tidak Direstui Pengembang Pi Network

Sejak awal diperdagangkan di bursa kripto pada akhir 2022 lalu, token PI ini menjadi salah satu aset yang sangat kontroversial. Pengembang Pi Network mengatakan bahwa proses listing PI berjalan tanpa persetujuan mereka. Pengembang juga meminta pemilik token untuk tidak terlibat dalam jual beli Pi yang ada di bursa dan menyatakan bahwa token PI saat ini berada dalam periode ‘Enclosed Network’.

Pi Network sendiri semula merupakan platform play to earn (P2E) di mana pengguna dapat memperoleh reward berupa token PI dengan hanya memencet tombol penambangaan PI. Token PI yang tersedia dalam platform berbeda dengan token yang ada di bursa. Pengguna Pi Network tidak bisa mentransfer koleksi PI mereka yang ‘ditambang’ dalam game untuk dijual di bursa.

CoinMarketCap tidak menyediakan alamat smart contract token PI yang dijual di sejumlah bursa. Mereka juga mengeluarkan disclaimer peringatan di laman Pi Network, yang menyebut bahwa mainnet PI belum diluncurkan dan valuasi harga yang diberikan berdasarkan nilai IOU atau harga koin terutang dari sebuah token belum meluncurkan mainnet.