Portalkripto.com – Pada 15 Oktober 2024, Tesla memulai transaksi besar dengan mentransfer 1.800 BTC pada pukul 5:03 p.m. EDT di blok ke-865.811. Setelah transaksi awal ini, perusahaan mengalihkan total 11.509 BTC, yang memiliki nilai lebih dari $760 juta, dari dompet-dompel terkenal miliknya.
Saat ini, diduga bahwa dana tersebut telah dipindahkan ke dompet baru, meskipun hal ini belum dikonfirmasi secara resmi.
Eksodus Bitcoin Tesla
Tesla telah mengosongkan kepemilikan bitcoinnya, dengan semua aset dikirim ke dompet yang tidak diketahui. Menariknya, semua alamat yang menerima dana tersebut adalah alamat bergaya legacy P2PKH (Pay to Public Key Hash). P2PKH adalah format alamat Bitcoin yang paling umum, di mana dana dikirim ke hash dari kunci publik penerima.
Alamat-alamat ini biasanya dimulai dengan angka “1” dan memberikan lapisan keamanan tambahan karena hanya hash kunci publik yang terekspos, bukan kunci publik sebenarnya. Langkah ini meningkatkan keamanan karena memerlukan tanda tangan kriptografi dari kunci pribadi untuk membuktikan kepemilikan dana.
Transaksi pertama yang terdeteksi oleh Arkham Intelligence melibatkan pengiriman 1.800 BTC ke dompet yang dimulai dengan “1D6Vh,” di mana dana tersebut masih belum bergerak hingga saat ini. Hal yang sama juga berlaku untuk 11.509 BTC yang dipindahkan dalam serangkaian sekitar 20 transaksi terpisah, dengan total nilai lebih dari $760 juta.
Keterlibatan perusahaan lain milik Elon Musk, seperti Spacex, yang memiliki 8.285 BTC senilai $555,47 juta, menambah dimensi lain pada narasi keterlibatan besar perusahaan-perusahaan Musk dalam cryptocurrency.
Seiring dengan pergerakan dana Tesla, perhatian kini tertuju pada strategi Spacex. Keterkaitan antara kepemilikan besar ini menunjukkan pendekatan yang diperhitungkan dengan baik, meskipun masih spekulatif apakah koin-koin ini dijual atau hanya dipindahkan.
Sinyal Strategis atau Tindakan Pengamanan?
Pergerakan besar-besaran bitcoin Tesla ini dapat menandakan reposisi strategis atau langkah pengamanan yang lebih ketat, memunculkan pertanyaan tentang niat perusahaan terhadap aset kripto di masa depan.
Meskipun tujuan dan alasan di balik transaksi ini belum jelas, peristiwa ini telah menarik perhatian analis dan penggemar kripto, memicu rasa penasaran tentang peran Tesla yang terus berkembang di dunia aset digital.
Sejarah Kepemilikan Bitcoin Tesla
Januari 2021: Pembelian Awal Bitcoin
Pada Januari 2021, Tesla membuat gebrakan besar dengan membeli $1,5 miliar Bitcoin, yang diumumkan melalui laporan tahunan mereka ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Februari 2021. Pembelian ini dimaksudkan sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset perusahaan dan untuk meningkatkan fleksibilitas likuiditasnya. Tesla juga mengungkapkan rencana untuk menerima Bitcoin sebagai pembayaran untuk kendaraan listriknya.
Maret 2021: Menerima Pembayaran dengan Bitcoin
Pada Maret 2021, Tesla mulai menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran untuk mobil listriknya di Amerika Serikat, membuatnya menjadi salah satu perusahaan besar pertama yang menerima kripto untuk transaksi komersial. Ini merupakan langkah besar yang menunjukkan komitmen Tesla terhadap cryptocurrency.
Mei 2021: Penangguhan Pembayaran dengan Bitcoin
Namun, hanya beberapa bulan setelah mengumumkan menerima pembayaran dengan Bitcoin, Tesla menghentikan kebijakan tersebut pada Mei 2021. Elon Musk, CEO Tesla, menyatakan kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari penambangan Bitcoin, terutama terkait dengan penggunaan energi fosil yang tinggi. Langkah ini menyebabkan ketidakpastian di pasar kripto dan memicu penurunan harga Bitcoin.
2022: Penjualan Sebagian Bitcoin Tesla
Pada laporan kuartal kedua 2022, Tesla mengungkapkan bahwa mereka telah menjual sekitar 75% dari kepemilikan Bitcoinnya, yang bernilai sekitar $936 juta. Menurut Tesla, penjualan ini dimaksudkan untuk memperkuat neraca perusahaan di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19, terutama di pasar Tiongkok.