Ethereum: Rp. 45.144.163 | 24h: 6.14%Bitcoin: Rp. 1.806.289.161 | 24h: 2.01%XRP: Rp. 39.277 | 24h: 4.55%Vertex Protocol: Rp. 67 | 24h: -0.12%Solana: Rp. 2.562.008 | 24h: 3.79%Treasure: Rp. 3.239 | 24h: 21.72%Heroes of Mavia: Rp. 2.580 | 24h: 19.5%Pepe: Rp. 0 | 24h: 9.7%
Lihat Market

Volatilitas Bitcoin Tidak Lagi Seperti Dulu, Kini Lebih Netral Terhadap Isu

Volatilitas Bitcoin Tidak Lagi Seperti Dulu
Share :

Ringkasan Berita

  • Volatilitas Bitcoin berada di level terendah dalam setahun terakhir, berdasarkan data implied volatility.
  • Harga Bitcoin stabil di kisaran $108.000 meski ketegangan geopolitik global masih berlangsung.
  • Negosiasi dagang AS–Tiongkok dimulai kembali di London dan berdampak positif pada sentimen pasar.
  • QCP Capital menyebut pasar kripto masih belum menunjukkan arah yang kuat meskipun sentimen membaik.
  • Implied dan realized volatility Bitcoin sama-sama menurun, menandakan kondisi pasar yang lebih tenang.
  • Bitcoin dinilai sebagai aset netral di tengah konflik global karena sifatnya yang terdesentralisasi.
  • Data CoinGlass menunjukkan dominasi call option Bitcoin sebesar 62%, mencerminkan sikap optimistis pelaku pasar.
  • Laporan ketenagakerjaan AS tidak memicu perubahan signifikan pada harga Bitcoin.

Jika beberapa tahun lalu saya ditanya “apa itu Bitcoin?” dan hanya boleh menjawab dengan satu kata, jawaban saya adalah: volatilitas. Jawaban itu mungkin terasa sangat relevan sebelum tahun 2025, ketika harga Bitcoin masih sangat rentan terhadap isu geopolitik maupun makroekonomi—sedikit kabar bisa memicu lonjakan atau penurunan harga yang ekstrem.

Namun, saat ini, dinamika tersebut mulai berubah.

Bitcoin Lebih Stabil, Volatilitas Menurun

Berdasarkan data terbaru, volatilitas tersirat (implied volatility) Bitcoin turun ke level terendah dalam satu tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa pasar memperkirakan pergerakan harga Bitcoin ke depan akan lebih stabil.

Bahkan, menurut QCP Capital dalam catatan pasar hariannya, implied volatility kini terlihat “secara visual murah,” dan realized volatility (volatilitas nyata) pun tetap jauh lebih rendah.

Penurunan volatilitas ini terjadi di tengah membaiknya hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Putaran baru negosiasi dagang dimulai pada Senin lalu di Lancaster House, London, dan dijadwalkan berlangsung selama dua hari.

Proses ini melanjutkan progres dari pembicaraan sebelumnya di Jenewa, yang secara bertahap meredakan ketegangan antara kedua negara.

Harga Bitcoin Stabil di Atas $100.000

Meski ketegangan geopolitik belum sepenuhnya reda, Bitcoin justru menunjukkan ketahanan harga. Dalam sebulan terakhir, harga Bitcoin naik sekitar 4,5% dan bertahan stabil di atas level $100.000—berada di kisaran $108.000 saat artikel ini ditulis.

BACA JUGA: Bitcoin Kembali Tembus $110.000, Optimisme Pasar Terus Menguat

Namun QCP Capital mencatat bahwa reaksi pasar masih tergolong moderat. Ketegangan geopolitik memang memicu respons sesaat, tetapi belum cukup kuat untuk menciptakan “pergerakan arah yang signifikan” di pasar kripto secara keseluruhan.

Aset Netral di Tengah Konflik Global

Dalam kondisi global yang semakin multipolar, Bitcoin mulai menarik perhatian sebagai aset cadangan yang netral.

Dikutip dari Decrypt, Jakob Kronbichler, CEO dan co-founder Clearpool, menyatakan bahwa Bitcoin “telah membuktikan nilainya sebagai aset terdesentralisasi dan stateless, tidak berada di bawah kendali negara atau blok mana pun.”

“Netralitas inilah yang memberi daya tarik jangka panjang, terutama bagi negara-negara atau institusi yang terjebak di tengah persaingan antara AS dan Tiongkok,” ujarnya. .

Dominick John, analis dari Kronos Research, menambahkan bahwa struktur desentralisasi Bitcoin menawarkan lindung nilai terhadap “senjata mata uang” dan volatilitas geopolitik.

Namun, tidak semua pihak sependapat. James Bowater dari The Digital Commonwealth mengingatkan bahwa meski Bitcoin punya daya tarik ideologis, kenyataan di pasar menunjukkan bahwa volatilitasnya yang masih tinggi, likuiditas terbatas, dan risiko regulasi membuatnya belum cukup ideal sebagai aset cadangan sejati.

Laporan Tenaga Kerja AS Tak Pengaruhi Harga BTC

Di sisi lain, laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan juga tidak banyak menggerakkan harga Bitcoin. Pada Mei 2025, AS mencatat penambahan 139.000 pekerjaan—melebihi estimasi 125.000 pekerjaan. Namun, Bitcoin justru bergerak datar dan sempat turun 1,5% dalam 24 jam terakhir ke sekitar $105.000.

QCP Capital menyebut bahwa Bitcoin saat ini “terjebak dalam arus silang makro tanpa jangkar yang jelas.” Ketidakjelasan narasi makro ini menyebabkan harga tetap sideways, dan bahkan mulai menunjukkan “tanda-tanda kejenuhan.”

Pasar Opsi Bitcoin Cenderung Bullish

Meskipun pasar spot cenderung lesu, pasar opsi menunjukkan arah yang lebih optimis. Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa minat terhadap call option (opsi beli) mendominasi dengan open interest dan volume masing-masing mencapai 62%. Ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pelaku pasar masih bertaruh pada kenaikan harga Bitcoin dalam jangka pendek hingga menengah.