đ Ringkasan Artikel
- Bitcoin naik 7 minggu berturut-turut dan menembus level $100.000, kini tertahan di $108.000.
- Whale mulai distribusi BTC, terlihat dari penurunan skor akumulasi wallet besar (>10.000 BTC).
- 99% UTXO dalam kondisi profit, menandakan pasar bisa memasuki fase euforia dan rawan koreksi.
- Investor ritel mulai FOMO, sementara investor besar mengambil keuntungan.
- Permintaan institusional tetap kuat, didorong oleh ETF, korporat, dan negara yang diversifikasi ke BTC.
Harga Bitcoin (BTC) mulai meninjukan tanda-tanda kelelahan setelah maraton selama 7 pekan di jalur hijau. Meski Bitcoin telah menembus level di atas $100 ribu dan mencetak all time high di angka $111.898, tapi dua indikator ini memberi sinyal harga Bitcoin sudah pada puncaknya.
Perilaku pasar pun menunjukkan potensi aksi ambil untung yang bisa memicu koreksi jangka pendek. Berikut dua indikator yang mesti diperhatikan trader atau investor jangka pendek Bitcoin:
1. Whale Mulai Distribusi, Bukan Lagi Akumulasi
Data dari Glassnode menunjukkan bahwa wallet besarâyang menyimpan lebih dari 10.000 BTCâtidak lagi melakukan akumulasi dan justru mulai mendistribusikan asetnya.
Skor akumulasi wallet kelompok ini turun drastis dari 0,8 menjadi di bawah 0,5 selama Mei, yang terlihat dari perubahan warna grafik dari biru menjadi oranye.
âWallet dengan kepemilikan BTC terbesar sudah mulai distribusi,â ungkap Thuan Capital dalam unggahannya di X.

Wallet lain dalam rentang 1 BTC hingga 10.000 BTC juga menunjukkan pola akumulasi yang melemah. Hanya wallet kecil (<1 BTC) yang terlihat aktif membeliâdipicu oleh FOMO setelah Bitcoin mencetak all-time high baru.
BACA JUGA: Perusahaan Michael Saylor Ini Terus Akumulasi Bitcoin, Total Saat ini 580 Ribu BTC
2. 99% UTXO dalam Profit, Pasar Mulai Panas?
Indikator teknikal lain datang dari Unspent Transaction Outputs (UTXO). Saat ini, menurut data CryptoQuant, lebih dari 99% UTXO berada dalam kondisi profit, yang menandakan pasar mungkin telah memasuki fase euforia.
Historisnya, kondisi seperti ini sering menjadi titik balik sebelum koreksi harga. Meskipun belum bisa dipastikan apakah koreksi ini akan bersifat sementara atau jangka panjang, namun sinyal ini memperingatkan adanya potensi tekanan jual yang meningkat.
Analis Crypto, Darkfost, mengatakan situasi saat ini penuh dengan ketidakpastian makro akibat dari kebijakan Pemerintah AS yang kerap membuat investor harus berhati-hati.
âSulit untuk menyebut ini fase euforia sepenuhnya, karena ketidakpastian makro dan arah kebijakan pemerintahan Trump yang baru membuat investor belum sepenuhnya risk-on. Namun saat angka 99% ini turun, unrealized profit menyusut dan bisa memicu aksi ambil untung atau bahkan capitulation dari investor yang terlambat masuk.â

Apa Selanjutnya?
Saat ini, harga BTC bertahan di kisaran $108.000. Belum ada sinyal koreksi besar, namun investor perlu waspada terhadap potensi pembalikan harga dalam waktu dekat.
Di sisi lain, permintaan institusional terhadap Bitcoin terus menguat. Menurut Juan Leon dari Bitwise Asset Management, adopsi dari platform wealth management, treasury korporat, hingga negara-negara yang ingin diversifikasi cadangan devisa membuat pasar Bitcoin menghadapi ketidakseimbangan struktural antara pasokan dan permintaan.
âPermintaan institusional menciptakan gelombang besar baru di pasar Bitcoin. Dalam 18 bulan ke depan, BTC akan semakin kokoh sebagai aset penyimpan nilai global,â kata Leon kepada BeInCrypto.
Kesimpulan
Meskipun ada potensi koreksi jangka pendek, fundamental jangka panjang Bitcoin masih dianggap kuat. Investor disarankan untuk mencermati momentum pasar dan tidak terpancing oleh euforia atau FOMO belaka.
â FAQ Bitcoin & Analisa On-Chain
đď¸ Apa itu UTXO dalam analisa on-chain?
UTXO (Unspent Transaction Output) adalah bagian dari sistem transaksi Bitcoin yang menunjukkan jumlah Bitcoin yang belum dibelanjakan. Dalam analisa on-chain, UTXO digunakan untuk melihat seberapa banyak Bitcoin yang belum dijual atau masih dalam kondisi untung, sehingga membantu memetakan potensi tekanan jual atau euforia pasar.
đď¸ Apa itu analisa on-chain Bitcoin?
Analisa on-chain adalah metode analisis pasar kripto dengan memanfaatkan data langsung dari blockchain. Dalam konteks Bitcoin, data seperti volume transaksi, aktivitas dompet, UTXO, dan distribusi koin digunakan untuk mengukur perilaku investor, tren akumulasi, distribusi, dan potensi pergerakan harga.