Ethereum: Rp. 44.993.500 | 24h: 5.78%Bitcoin: Rp. 1.805.497.197 | 24h: 1.96%XRP: Rp. 39.197 | 24h: 4.34%Vertex Protocol: Rp. 67 | 24h: -0.18%Solana: Rp. 2.560.034 | 24h: 3.71%Treasure: Rp. 3.239 | 24h: 21.72%Heroes of Mavia: Rp. 2.572 | 24h: 19.13%Pepe: Rp. 0 | 24h: 9.6%
Lihat Market

Analisis Harga Bitcoin: Penurunan Masih Menghantui Meski Ritel Aktif Membeli

Share :



Ringkasan Berita:

  • Investor kecil aktif membeli BTC.
  • Investor besar masih pasif, akumulasi lemah.
  • Penjualan besar-besaran oleh pemegang lama capai >$1 miliar.
  • Harga berpotensi jatuh ke US$100.000–US$98.000.

Sumber: Data on-chain & Glassnode

 

Pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan tren penurunan. Dalam 7 hari terakhir Bitcoin mencatatkan penurunan hingga 1,7%.

 

Aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar ini, sempat terjun lebih dari 10% dari harga tertingginya di level $111,980. Sejumlah analis menilai, level $100 ribu merupakan titik pertahanan paling solid bagi pergerakan harga BTC.

 

Tren penurunan ini berasal dari tekanan pasar yang terus menjual Bitcoin sejak menyentuh all time high. Data onchain menunjukan bahwa long term holder terus melanjutkan aksi ambil untung.

 

Berikut beberapa sinyal dan indikator pergerakan harga BItcoin ke depan:

 

Pemegang Jangka Panjang Belum Yakin Harga Akan Naik

 

Saat ini, sentimen pasar menunjukkan kecenderungan ke arah akumulasi. Investor ritel, terutama yang memiliki 1 BTC serta mereka yang memiliki antara 10 hingga 100 BTC, terlihat aktif membeli. Hal ini menunjukkan kepercayaan yang terus tumbuh terhadap potensi jangka panjang Bitcoin.

 

Namun, investor besar—yang memegang antara 1.000 hingga 10.000 BTC, bahkan lebih dari 10.000 BTC—masih belum menunjukkan minat beli yang berarti.

 

Padahal, pergerakan mereka biasanya punya dampak besar terhadap pasar. Tanpa dukungan dari kelompok ini, akumulasi yang dilakukan oleh investor kecil belum cukup kuat untuk mendorong harga Bitcoin naik.

 

glassnode btc
Bitcoin Trend Accumulation Score. Sumber: Glassnode

Tekanan Jual dari Pemegang Lama Terus Meningkat

 

Data on-chain menunjukkan bahwa tekanan jual justru banyak berasal dari pemegang jangka panjang (long-term holders/LTH). Kelompok ini telah mengantongi keuntungan besar dan kini mulai merealisasikan profitnya.

 

BACA JUGA: 5 Indikator Ini Jelaskan Sinyal Harga Bitcoin di Bulan Juni 2025

 

Dalam satu hari minggu ini saja, volume penjualan dari LTH tercatat lebih dari US$1 miliar.

 

Tingginya aksi ambil untung, ditambah minimnya pembelian dari investor besar, menjadi kombinasi yang menekan harga Bitcoin semakin dalam.

Bitcoin Realized Profits By LTH/STH. Sumber: Glassnode

Harga Bitcoin Masih Dalam Tren Turun

 

Saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin berada di sekitar US$103.527, masih di bawah level resistensi penting US$105.000. Untuk keluar dari tren turun ini, dibutuhkan tekanan beli yang jauh lebih besar. Tanpa akumulasi kuat dari pemegang besar, tren penurunan kemungkinan masih akan berlanjut.

 

Jika harga Bitcoin gagal menembus level resistensi dan terus melemah, kemungkinan besar akan kembali menguji level US$100.000. Dalam skenario yang lebih bearish, penurunan dapat berlanjut hingga ke kisaran US$98.000.

 

Namun, jika Bitcoin mampu mempertahankan level support di US$102.734, hal ini dapat membuka peluang pembalikan arah menuju tren positif. Kunci utamanya adalah kembalinya akumulasi dari investor besar—yang bisa menjadi pemicu utama pergerakan harga melewati US$105.000 dan membatalkan narasi bearish.