Portalkripto.com — Three Arrows Capital (3AC) merupakan perusahaan pengelola investasi kripto berbasis di Singapura, yang memilki pasar negara berkembang. Perusahaan ini menawarkan beragam jenis investasi seperti ekuitas, dana platform, decentralized finance, dan lainnya.
3AC didirikan pada 2012 di San Francisco oleh Kyle Davies dan Su Zhu. Keduanya pertama kali bertemu di sekolah menengah Phillips Academy. Davies dan Su Zhu sama-sama belajar matematika dan ekonomi di Universitas Columbia dan bekerja di Hong Kong setelah lulus.
Pada 2014, Lance Fithian, mantan Kepala Origination and Structuring-Asia Pacific di Newedge, bergabung dengan 3AC sebagai Presiden dan Chief Operating Officer (COO). Perusahaan ini memiliki puluhan staf dan berkantor di Singapura.
3AC telah mendukung sejumlah proyek seperti Ethereum, Solana, Polkadot, Avalance, hingga BlockFi. Perusahaan tersebut juga berinvestasi sekitar $200 juta dalam token LUNA.
Perusahaan analitik Blockchain Nansen memperkirakan pada April 2022, Three Arrows mengelola $3 miliar aset kripto. Namun, diduga sebagian besar aset itu bersumber dari pinjaman tanpa jaminan dari berbagai platform.
Saat Terra ambruk pada Mei lalu, 3AC menyatakan ikut mengalami kerugian besar, hingga dilaporkan melakukan penjualan aset. 3AC bahkan berutang ke exchange kripto BitMEX sebesar $6 juta.
Kamu Bisa Baca Artikel Lain:
Pelaku Industri Kripto Optimis Badai akan Berlalu
30 Perusahaan Teknologi Cina Larang Perdagangan NFT
“Situasi Terra-Luna membuat kami sangat lengah,” kata Davies kepada Wall Street Journal saat pada Juni lalu.
3AC juga dikenal sebagai salah satu pemegang terbesar Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), produk bitcoin institusional, serta token lido staked ether (stETH), yang juga mengalami penurunan tajam baru-baru ini.
Belum lama ini, Otoritas Moneter Singapura (MAS), memberi surat teguran dan menyebut 3AC telah mengabaikan batasan assets under management (AUM) dan memberikan informasi menyesatkan.
MAS, yang berfungsi sebagai bank sentral dan pengawas keuangan negara, menemukan bahwa 3AC telah salah memberi tahu di mana sebagian besar transaksi bisnis 3AC dilakukan. 3AC berkantor pusat di Singapura tetapi tetap beroperasi di British Virgin Islands (BVI).
Menurut MAS, 3AC pada awal September 2021 mengatakan kepada regulator bahwa mereka telah secara resmi memindahkan pengelolaan dana ke BVI. Namun, pengelolaan dana masih dilakukan di Singapura hingga Februari tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan resmi, MAS mengatakan 3AC juga tidak memberikan informasi kepada MAS dalam jangka waktu yang diperlukan (14 hari) terkait perubahan jabatan direktur dan kepemilikan saham Zhu dan Kyle Davies.
Setelah beberapa pekan banyak muncul spekulasi tentang kesehatan keuangan 3AC, perusahaan tersebut resmi menyatakan kepailitan. Dikutip dari Bloomberg, 3AC telah mengajukan petisi kebangkrutan di New York pada Jumat, 1 Juli 2022.
Pengajuan kepailitan ini dilakukan setelah platform trading aset crypto Voyager Digital menangguhkan perdagangan dan penarikan aset yang dikelola 3AC, karena perusahaan belum membayar utang sebesar $646 juta.