Portalkripto.com– Harga Bitcoin kembali pulih dan menunjukan rally singkat ke harga $ 31 ribu pada perdagangan Rabu, 8 Juni 2022. Meski level ini adalah titik resistensi kuat bagi BTC, namun sejumlah analis skeptis dengan pergerakan tersebut.
Pergerakan harga jangka pendek Bitcoin saat ini mengingatkan pada aksi pasar pada 6 Juni lalu. Di mana saat itu BTC mampu memompa harga hingga ke level $ 31 ribu-32 ribu. Namun, aksi jual cepat mendorong harga BTC kembali tenggelam ke harga di bawah $ 30 ribu.
Analis crypto dan pengguna Twitter pseudonim il Capo Of Crypto, membuat sebuah analisis yang menyoroti BTC saat ini masih terjebak pada level $ 31 ribu selama 60 hari. Di mana ketika menginjak level tersebut BTC kembali memantul.
Namun, menurut il Capo, yang perlu diwaspadai adalah rentang redistrubusi BTC yang menunjukan adanya potensi clean break atau penurunan ke harga $ 21-23 ribu.
“ Terobosan bersih dari kisaran rendah = leg terakhir turun dikonfirmasi = 21k-23k,” tulis il Capo.
Sementara itu, menurut analis pasar dan pengguna Twitter pseudonim Rekt Capital peregrakan 200 hari EMA (rata-rata pergerakan eksponensial) sebagai indikator utama yang harus diperhatikan.
Jelajahi Artikel Lain:
Tiga Alasan Harga Ethereum Berisiko Turun 25% di Juni
Kerugian Akibat Penipuan Berkedok Proyek Kripto Mencapai $ 1 Miliar
Peluncuran BNB Lima Tahun yang Lalu Dipermasalahkan SEC
Menurut Rekt Capital level support di harga $ 20 ribu perlu diwaspadai investor maupun ritel. “Maka itu bisa menyarankan bagian bawah $BTC dekat dengan area ~20.000,” tulis Rekt Capital.
BTC Belum Sentuh Harga Terendah
Namun, yang tak kalah penting untuk perhatikan adalah terkait dengan siklus BTC yang saat ini cenderung mirip dengan siklus 2018.
Kontributor CryptoQuant, Venturefounder, menyebutkan jika ditilik dari pola historis setelah siklus halving bitcoin sebelumnya, maka harga terendah makro BTC saat ini berada di level $ 14-21 ribu. Ia menganalisis bahwa kemungkinan level tersebut akan terbentuk di enam bulan ke depan.
“Dalam 670 hari ke depan, BTC akan menyerah dalam 6 bulan ke depan dan mencapai titik terendah ($14-21k), kemudian memotong sekitar $28-40k di sebagian besar tahun 2023 dan berada di ~$40rb lagi setelah halving berikutnya (2024),” tulis Venturefounder di akun Twitternya.
Pergerakan historis BTC selama tahun 2018, cukup relevan dengan fenomena saat ini. Saat itu, setelah mencapai $3.100 pada Desember 2018, Bitcoin berhasil pulih ke $13.800, namun tujuh bulan kemudian BTC kembali ke titik terendahnya pada Maret 2020 di harga $3.600.
“Siklus 2018 terbawah, turun 28% dari harga realisasi. Perlu diingat harga realisasi hari ini adalah $24k, bisa lebih rendah pada saat siklus terendah,” ujarnya.
“Kami mungkin tidak berada di titik terbawah siklus, tetapi kami berada dalam kisaran titik terendah siklus BTC. Ini adalah yang terbaik yang dapat Anda lakukan ketika mengatur waktu siklus pasar.”
DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.