Portalkripto.com– CEO salah satu exchange cryptocurrency terbesar Kraken, Jesse Powell mengungkapkan keraguannya atas sebuah opini dari Co-Founder Glassnode Jan&Yann yang menyebutkan pasar Bitcoin telah memasuki rezim baru, yang bakal terpengaruh dinamika keuangan global.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Jesse mengatakan, bahwa analisa tersebut cacat. Ia malah meyakini harga mata uang kripto khususnya Bitcoin akan terus melaju tanpa terpengaruh kondisi ekonomi global apalagi dollar AS.
“Saya pikir Bitcoin akan mencapai nilai yang tak terbatas, dan argumentasi ukuran dalam dollar itu agak sulit untuk dipahami,” ujar Jessie dalam wawancara dengan Bloomberg, 31 Maret 2021.
Rezim baru pasar Bitcoin yang dimaksud oleh Jan&Yann itu bahwa harga Bitcoin bakal terpengaruh oleh dinamika keuangan global.
LIHAT JUGA: Rezim Baru Pasar Bitcoin: Kondisi Keuangan Global Kini Turut Mempengaruhi
Menurutnya, sejak tahun 2020, pasar aset digital mulai saling berkorelasi dengan kinerja pasar keuangan global. Terutama pada inflasi sebuah negara seperti Amerika Serikat.
Analisa tersebut didasari oleh argumentasi bahwa saat ini pemegang Bitcoin dalam jumlah besar (whales) cenderung bermain di dua kaki, saham dan mata uang kripto.
“Hingga tahun 2020, sebagian besar kinerja Bitcoin tidak berkaitan dengan kinerja pasar keuangan global secara umum. Tetapi (kini) karena uang institusional mulai menumpuk ke dalam ruang crypto, kita tidak dapat lagi mengabaikan narasi dan peristiwa yang mendorong pasar keuangan global,” tulis Jan&Yann dalam sebuah artikel di bitcoinuncharted.substack.com.
Jessie malah menawarkan sebuah analisis alternatif yang menurutnya mudah dipahami oleh kebanyakan orang. Menurutnya, harga Bitcoin akan terus melaju dengan mantap.
Ia menganalogikan, apabila saat ini 1 BTC hanya bisa membeli mobil listrik Tesla Model 3, namun di akhir tahun 1 BTC bisa membeli Lamborghini atau Bugatti di tahun 2023.
LIHAT JUGA: Punya 1 Bitcoin Lebih Sedikit Kalian Sudah Bisa Beli Mobil Listrik Tesla
“Bagi komunitas crypto, saya pikir analogi semacam itu lebih mudah untuk mengukur Bitcoin karena anda tidak pernah tahu di mana dolar akan berada. Mungkin ada 10 kali lipat dolar AS di luar sana setahun dari sekarang, jadi sangat sulit untuk mengukur Bitcoin terhadap dolar,” katanya.