Ringkasan Berita:
✅ Elon Musk umumkan fitur XChat dengan pesan terenkripsi, panggilan suara/video, dan pesan menghilang.
✅ Klaim “Bitcoin-style encryption” menuai kritik dari pengembang Bitcoin karena dianggap menyesatkan.
✅ Penggunaan Rust dalam XChat dipertanyakan karena Bitcoin awalnya ditulis dalam C++.
✅ Musk membantah klaim Telegram tentang kerja sama $300 juta dengan xAI.
✅ Platform X juga meluncurkan dompet digital X Money sebagai langkah menuju superapp.
CEO X, Elon Musk, mengumumkan platform media sosial miliknya akan segera meluncurkan fitur perpesanan baru bernama XChat. Fitur ini digadang-gadang memiliki kemampuan seperti percakapan terenkripsi, pesan yang bisa menghilang, transfer file, hingga panggilan audio dan video.
Namun, pengumuman Musk pada 2 Juni 2025, ini justru menimbulkan kebingungan, terutama setelah ia mengklaim bahwa fitur tersebut dibangun dengan bahasa pemrograman Rust, menggunakan “enkripsi ala Bitcoin”, dan berbasis “arsitektur yang sepenuhnya baru”.
Pernyataan ini segera menuai respons skeptis dari para pengembang dan pakar kriptografi. Salah satunya adalah Luke Dashjr, pengembang Bitcoin Core sekaligus CTO OCEAN, yang menanggapi langsung pernyataan Musk, “Bitcoin bahkan tidak menggunakan enkripsi.”
Senada dengan itu, Samson Mow, CEO JAN3 dan Pixelmatic, juga menyatakan, “Bitcoin tidak terenkripsi.”
Pendiri Eliza Labs, Shaw Walters, turut menyoroti aspek teknis lainnya, menyebut bahwa “Bitcoin ditulis dalam C++, bukan Rust. Klien Rust hadir belakangan.”
Meski Musk mengklaim fitur ini revolusioner, belum ada dokumentasi teknis resmi yang dirilis oleh X. Pihak media juga belum berhasil menghubungi tim X untuk memberikan klarifikasi.
BACA JUGA: Paris Saint-Germain Jadi Klub Sepak Bola Pertama yang Simpan Cadangan Bitcoin
Ambisi Super App
Peluncuran XChat ini merupakan bagian dari ambisi Elon Musk untuk mengubah X menjadi aplikasi serba bisa. Sebelumnya, X juga telah soft-launch dompet digital bernama X Money, memperluas layanan finansial di dalam platform.
Langkah ini juga terjadi di tengah kebangkitan perhatian publik terhadap perusahaan-perusahaan milik Musk, setelah ia resmi mengundurkan diri dari jabatan sebagai pegawai khusus di Departemen Efisiensi Pemerintahan AS (DOGE)—lembaga bentukan pemerintahan Trump untuk memangkas pemborosan anggaran.
Dalam pernyataannya, Musk mengucapkan terima kasih kepada Presiden Donald Trump atas kepercayaan tersebut.
Klarifikasi Soal Kerja Sama dengan Telegram
Di saat yang hampir bersamaan, Musk juga membantah kabar kerja sama antara perusahaannya, xAI, dengan Telegram. CEO Telegram, Pavel Durov, sebelumnya mengklaim telah menandatangani kesepakatan kemitraan satu tahun dengan xAI, senilai $300 juta. Namun, Musk menepisnya dengan singkat: “Belum ada kesepakatan yang ditandatangani.”
Sementara itu, harga kripto Toncoin, token milik jaringan The Open Network yang terafiliasi dengan Telegram, sempat melonjak hingga 23% setelah rumor kerja sama tersebut mencuat.
Kesimpulan
Peluncuran XChat memperlihatkan upaya agresif Elon Musk dalam memperluas ekosistem X, namun juga memperlihatkan bahwa klaim-klaim teknisnya belum tentu sepenuhnya akurat di mata para ahli. Masih perlu ditunggu kejelasan lebih lanjut dari sisi teknis dan keamanan fitur yang dijanjikan.