Portalkripto.com– Industri kreatif dan hiburan di dunia semakin mendekat dengan non fungible token (NFT). Tak hanya karya seni visual, sejumlah kreator dan pelaku industri musik pun kini satu persatu mulai memanfaatkan teknologi blockchain dan NFT.
Karya musik pertama yang masuk dalam dunia NFT adalah album dari Kings of Leon. Band asal Amerika Serikat ini pada tahun 2021 merilis album dalam bentuk NFT. Selain Kings of Leon, sejumlah musisi lain pun memanfaatkan NFT untuk memonetisasi karya mereka, seperti Steve Aoki, Dolly Parton, 3Lau, dan lainnya.
Baru-baru ini, startup berbasis teknologi blockchain, Snowcrash mengumumkan bahwa Sony Music dan Universal Music akan berkolaborasi dengan platform mereka. Kerjasama ini akan membawa musisi folk legendaris Bob Dylan dan Miles masuk dalam NFT.
Kerjasama ini menjadi kabar baik bagi ekosistem NFT. Kerjasama platform blockchain dengan label rekaman raksasa seperti Sony Music dan Universal Music membuka peluang yang besar bagi para musisi memanfaatkan NFT sebagai medium untuk memonetisasi karya mereka.
LIHAT JUGA: Tak Sekedar Karya Seni Digital, NFT adalah Semangat Zaman
Manfaat NFT untuk Industri Kreatif Lokal
Seperti yang kita ketahui NFT menjadi katalis bagi industri kreatif agar lebih berdaya. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, setiap karya baik itu seni visual, musik, dan lainnya bisa terlepas dari masalah pembajakan dan monetisasi karya mereka.
Setiap karya yang disimpan dalam kontrak pintar NFT dijamin tak bisa digandakan. Seniman mampu mengikat kepemilikan mereka dalam blockchain. Selain itu, masih banyak manfaat NFT untuk membantu para pelaku industri kreatif lebih berdaya.
Tak hanya seniman musik di luar negeri yang sudah memanfaatkan NFT sebagai penopang bisnis mereka, di Indonesia pun sejumlah pelaku industri musik sudah mulai melirik NFT. Salah satunya adalah Prambanan Jazz. Salah satu event musik jazz paling bergengsi di Indonesia tersebut pada tahun ini mencoba memasuki ruang NFT dengan membuat proyek bernama Prambanan Jazz NFT.
Proyek ini menawarkan 1000 collectible asset yang akan diminting atau dicetak pada bulan Juni 2022. Di mana para pemilik NFT ini akan mendapatkan akses atau tiket untuk masuk ke event Prambanan Jazz. Tak hanya itu, pemilik NFT akan menjadi tamu kehormatan dalam setiap event Prambanan Jazz. Berkesempatan juga untuk bertemu secara langsung dengan para performer Prambanan Jazz.
Selain Prambanan Jazz NFT, kreator lokal pun mulai bermunculan untuk terlibat dalam industri NFT. Sejumlah karya atau brand collection asal Indonesia pun tak kalah dengan kreator yang di luar sana.
Nah, dari sini kita tau bahwa kegunaan NFT tidak sekedar aktivitas jual-beli aset digital. Tapi, banyak sekali proyek NFT yang menawarkan para kolektornya untuk masuk dalam komunitas tertentu.
Jika Prambanan Jazz NFT bisa digunakan sebagai akses masuk ke event musik, ada lagi NFT lokal yang menawarkan kepada para kolektornya kesempatan masuk dalam komunitas pebisnis di se-Asia Tenggara.
Nama proyeknya adalah AZNverse. Brand collection NFT asal Indonesia ini menjadi salah satu NFT yang memilki sejumlah kegunaan.
AZNverse berkolaborasi dengan exchange crypto terbesar di Indoensia, Tokocrypto. Proyek ini memiliki misi sebagai gerbang kebebasan finansial. NFT ini pun bisa menjadi tiket untuk mendapatkan diskon trading di Tokocrypto