Inskripsi Ordinals, NFT dalam Jaringan Bitcoin yang Picu Pro Kontra

Share :

Portalkripto.com — Protokol nonfungible token (NFT) bernama Ordinals telah diluncurkan di mainnet Bitcoin pada 21 Januari 2023 lalu. Protokol yang dibuat oleh pakar software Casey Rodarmor ini menyediakan NFT versi Bitcoin, yang disebut ‘inskripsi’ atau ‘artefak digital’.

Dalam sebuah tulisan blog, Rodarmor mengatakan, struktur NFT dalam jaringan Bitcoin dibuat dengan cara menginskripsi satoshi/sats (mata uang asli di jaringan Bitcoin/pecahan terkecil dari Bitcoin) dengan arbitrary content di mainnet Bitcoin.

Inskripsi tersebut bisa berbentuk gambar JPEG, PDF, video, dan audio.

Ordinals berhasil meluncurkan NFT dalam jaringan Bitcoin berkat upgrade Taproot yang terjadi tiga hari setelah BTC menyentuh all-time high (ATH) di $69.000 pada November 2021. Upgrade Segregated Witness (SegWit) pada 2017 juga mendukung karena memperkenalkan fitur data storage dalam jaringan.

Dalam wawancara di Hell Money Podcast pada 25 Agustus tahun lalu, Rodarmor mengakui ia membuat Ordinals untuk membawa meme ke dalam ekosistem Bitcoin. Menurut data Dune, jumlah inskripsi Ordinal di Bitcoin telah mencapai 11.000 NFT per Rabu, 8 Februari 2023.

Inskripsi Ordinals di Bitcoin. (sumber: Dune)

Sebenarnya Ordinals bukan proyek pertama yang mencoba membawa NFT ke ekosistem Bitcoin. Ada protokol Counterparty yang memperkenalkan koleksi NFT Rare Pepes dalam Bitcoin pada 2014 dan protokol Stacks pada 2017.

Namun, Ordinals diklaim berbeda karena NFT-nya di-inskripsi langsung di satoshi dalam blockchain Bitcoin tanpa memerlukan sidechain atau token tambahan.

NFT Jadi Block Bitcoin Terbesar yang Pernah Ditambang

Block Bitcoin terbesar di dunia berhasil ditambang pada 1 Februari 2023. Namun, yang mengejutkan komunitas adalah, block tersebut berisi satu transaksi NFT dari protokol Ordinals.

NFT yang ditambang lebih mengejutkan lagi, yakni meme penyihir botak, berkacamata, dan berjanggut yang mempromosikan ‘magic internet JPEGs’. Meme ini merupakan modifikasi dari meme ikonik ‘Magic Internet Money: Bitcoin Wizard’ yang dibuat pada 2013 dengan Microsoft Paint.

Penambangan block terbesar Bitcoin tersebut dilakukan oleh perusahaan Luxor Technologies. Bersama developer independen Udi Wertheimer, Luxor memvalidasi transaksi 0301e0480b374b32851a9462db29dc19fe830a7f7d7a88b81612b9d42099c0ae di blok 774.628.

Ukuran block itu mencapai 3,94 megabyte, hampir menyentuh batas ukuran block Bitcoin di 4 megabyte.

Bitcoin Maximalist Terpecah

Ordinals membuat komunitas Bitcoin terpecah menjadi kelompok yang setuju dan tidak setuju. Sebagian dari mereka menganggap NFT bisa membuat Bitcoin memiliki lebih banyak fungsi finansial.

Salah satu Bitcoiners yang menyatakan setuju adalah eks Direktur Pemasaran Kraken, Dan Held. Menurutnya, Bitcoin adalah jaringan permisionless sehingga siapapun tidak bisa menghentikan orang lain untuk terus membangun inovasi di atasnya.

Namun Bitcoin maximalist lainnya mengatakan, NFT dalam ekosistem Bitcoin tak sesuai dengan visi Satoshi Nakamoto yang ingin menjadikan kripto terbesar di dunia itu sebagai sistem pembayaran peer-to-peer.

Inskripsi Ordinal juga dinilai masih jauh tertinggal dari NFT di jaringan lain karena Bitcoin tidak mendukung fitur smart contract. Tak hanya itu, struktur NFT telah menghabiskan banyak tempat dalam block di jaringan Bitcoin sehingga meningkatkan biaya transaksi.

NFT di jaringan Bitcoin juga dinilai hanya akan memanjakan orang-orang kaya yang menjadikan aset digital itu sebagai simbol status kekayaannya. Proyek ini dinilai bisa menyingkirkan orang-orang biasa yang ingin ikut berpartisipasi dalam jaringan Bitcoin.