Investor Ritel Inggris Diperkirakan Habiskan Lebih dari £30 Miliar untuk Kripto

Share :

Portalkripto.com — Meskipun nilai aset kripto terus mencatat volatilitas yang tajam, data terbaru menunjukkan bahwa semakin banyak warga Inggris yang menggunakan aset digital ini sebagai investasi atau alat pembayaran.

Dalam laporan berjudul Cryptocurrency on the High Street yang dirilis oleh VoucherCodes pada 23 September, orang Inggris telah menghabiskan sekitar £31,795 miliar ($34,7 miliar) untuk berinvestasi dalam kripto. Data lainnya menyatakan setiap orang Inggris menghabiskan sekitar £473 untuk kripto.

Jumlah yang dihabiskan untuk aset digital itu dihitung dengan mengalikan jumlah rata-rata yang dihabiskan orang Inggris untuk kripto dengan angka populasi terbaru di kawasan itu menurut Bank Dunia.

Masih dalam laporan yang sama sekitar 34% dari populasi Inggris memiliki berbagai aset kripto. Bitcoin (BTC) menempati peringkat teratas dengan pangsa 20%, diikuti oleh Ethereum (ETH) pada 8%, dan Dogecoin (DOGE) berada di urutan ketiga dengan 6%.

Penggunaan Kripto dalam Pembayaran

Disebutkan dalam laporan tersebut, utilitas kripto semakin tinggi khususnya dalam pembelian komoditas utama menggunakan kripto sebagai alat pembayaran.

Kebutuhan akan pakaian dan rumah menempati peringkat tinggi di kisaran 13%, disusul liburan dengan 11%.

Meski semakin banyak orang Inggris yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran, namun hal itu tidak diimbangi dengan jumlah penjual atau pengecer yang menerima kripto sebagai piilihan pembayaran.

“Meskipun beberapa komoditas dapat dibeli dengan mata uang digital, tapi kumpulan pengecer yang menerima kripto sebagai metode pembayaran masih kecil,” jelas seorang pakar kripto, Dr Garrick Hileman.

BACA JUGA: Satu Juta Orang Australia Diprediksi akan Masuk ke Dunia Kripto

Para peneliti lebih lanjut menunjukkan bahwa minat warg Inggris untuk membelanjakan kripti di masa depan kemungkinan akan tumbuh, dengan rata-rata orang berniat untuk berinvestasi sekitar £593. Minat ini khususnya diperlihatkan oleh generasi muda yang menganggap kripto sebagai masa depan.

Meskipun ada peningkatan pemanfaatan kripto di Inggris, namun negara yang baru saja berduka setelah ditinggalkan Ratu Elizabeth II tersebut menghadapi ketidakpastian dari aspek regulasi. Namun, anggota parlemen ingin mendorong Inggris menjadi pusat kripto global dengan peraturan yang tepat.

Menagih Janji PM Baru

Pada awal September 2022, Inggris berhasil memilih perdana menteri baru.

Mary Elizabeth Truss alias Liz Truss terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris baru setelah mengalahkan koleganya Rishi Sunak dalam pemilihan suara Partai Konservatif yang berlangsung Senin, 5 September 2022.

Truss menang dengan perolehan suara 57,4% – 42,6%.

Sebelum terpilih sebagai PM, Truss menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan sejak 2021.

Selama masa jabatannya itu, Truss mengadvokasi pendekatan anti-regulasi terhadap aset digital. Dia juga dikenal sebagai tokoh yang pro kripto.

Dalam suatu pidatonya pada 2018, dia mengatakan Inggris harus menyambut kripto dengan cara yang tidak membatasi potensi mereka.

Saat menjabat sebagai Sekretaris Negara untuk Perdagangan Internasional, dia juga meluncurkan jaringan perdagangan digital pada tahun 2020 yang mempromosikan perusahaan fintech.

Meski pro kripto, namun sebagai PM, Truzz disebut belum memiliki sikap yang jelas bagaimana kebijakannya tentang aset digital tersebut.

Setelah dinyatakan menang dalam pemilihan suara kemarin, Liz Truss menyatakan bertekad untuk terus maju dengan kebijakannya soal pemotongan pajak. Dia juga berjanji untuk mengatasi krisis energi dan biaya hidup yang semakin tinggi.

Kebijakan Inggris Soal Kripto

Inggris menganggap aset kripto sebagai properti, bukan alat pembayaran yang sah. Selain itu, pertukaran mata uang kripto harus mendaftar ke Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) Inggris dan dilarang menawarkan perdagangan derivatif kripto.

Aturan lainnya, badan pengawas telah memperkenalkan persyaratan khusus kripto yang berkaitan dengan know your customer (KYC), serta AML dan CFT..

Meskipun investor masih membayar pajak pendapatan atas keuntungan perdagangan kripto, namun secara lebih luas itu tergantung pada aktivitas kripto yang dilakukan dan siapa yang terlibat dalam transaksi.

Pada Februari 2022, pemerintah Inggris dan FCA menerbitkan reformasi pelengkap proposal untuk membawa beberapa aset kripto yang memenuhi syarat ke dalam HM Treasury dan aturan promosi keuangan FCA.