Bitcoin: Rp. 1.914.321.045 | 24h: 1.4%Ethereum: Rp. 48.267.886 | 24h: 1.24%XRP: Rp. 45.952 | 24h: 3.26%Solana: Rp. 2.615.525 | 24h: 0.38%Pudgy Penguins: Rp. 473 | 24h: 27.36%Inspect: Rp. 334 | 24h: -4.86%Hedera: Rp. 3.965 | 24h: 25.16%Bounce Token: Rp. 181.886 | 24h: 12.01%
Lihat Market

Kapitalisasi Pasar USDC Anjlok Rp150 Triliun Sejak SVB Runtuh

Share :

Portalkripto.com — Kapitalisasi pasar stablecoin USD Coin (USDC) melorot lebih dari $10 miliar atau sekitar Rp150 triliun sejak 11 Maret 2023, atau sejak Silicon Valley Bank (SVB) runtuh. Menurut CoinMarketCap, pada 10 Maret, kapitalisasi pasar USDC yang mencapai $43,49 miliar, anjlok menjadi $32,85 miliar saat ini.

Kapitalisasi pasar USDC sepanjang Maret 2023. (sumber: CoinMarketCap)

Kapitalisasi pasar USDC kali ini kembali ke level yang sama dengan periode awal November 2021. Jumlahnya sudah turun 41% dari all-time high (ATH) pada 22 Juni 2022, yang mencapai $55,86 miliar.

Dalam sepekan terakhir, tercatat ada $1,5 miliar USDC yang ditukar, lebih besar daripada jumlah USDC baru yang dicetak. Salah satu yang melakukannya adalah broker kripto yang telah bangkrut, Voyager Digital, yang menukarkan USDC senilai $150 juta pada Selasa lalu.

Saat USDC mengalami depegging dari $1 di hari SVB kolaps, pasokan tokennya juga langsung berkurang, yang artinya investor banyak yang menukar USDC dengan dolar AS. Hal ini yang kemudian membuat outflow meningkat,

Meski demikian USDC masih menjadi stablecoin terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Di posisi pertama ada USDT yang semakin merajai pangsa pasar stablecoin.

Hubungan SVB dan USDC

Juru bicara Circle, perusahaan penerbit USDC, mengatakan, SVB merupakan salah satu dari enam bank mitra Circle. Circle menyimpan cadangan uang tunai USDC di SVB mencapai $3,3 miliar.

Jumlah itu mencapai 25% dari total cadangan USDC yang berbentuk uang tunai, tetapi hanya 8,25% dari total keseluruhan cadangan USDC. Menurut laporan pada Januari lalu, Circle mengungkapkan menyimpan cadangan uang tunai sebesar $9,88 miliar untuk mendukung stablecoin USDC.

Selain di SVB, Circle juga menyimpan uang itu di Bank of New York (BNY) Mellon, Citizen Trust Bank, Customers Bank, New York Community Bank, dan Signature Bank. Namun jumlah simpanan di masing-masing bank tidak diungkapkan.

Setelah beberapa bank runtuh, Circle dilaporkan telah memindahkan semua cadangan uang tunainya ke BNY Mellon, salah satu bank kostudian terbesar di dunia. Selain uang tunai, Circle juga menyimpan cadangan USDC dalam bentuk obligasi yang dikelola oleh perusahaan manajemen investasi BlackRock.

Dominasi USDT Meningkat

Tingginya outflow USDC membuat dominasi Tether (USDT) di pasar stablecoin mencapai level tertinggi sejak Mei 2021. Pangsa pasar USDT saat ini tercatat mencapai 60%.

Investor mungkin banyak yang menukar USDC menjadi USDT karena kekhawatiran terhadap imbas dari keruntuhan SVB. Sejak 10 Maret 2023, kapitalisasi pasar USDT telah bertambah $8 miliar menjadi $79,5 miliar.

Kapitalisasi pasar USDT sepanjang Maret 2023. (sumber: CoinMarketCap)

Tether sebenarnya telah banyak dikritik karena dinilai tidak transparan dalam mengungkap cadangan yang mendukung USDT. Namun, sepertinya investor sudah tidak memperdulikan hal itu saat ini.

USDT bahkan telah menjadi salah satu infrastruktur terpenting dalam ekosistem kripto, yang banyak digunakan dalam memfasilitasi trading di exchange. USDT semakin mengukuhkan posisinya sebagai raja dalam pasar stablecoin.

Kenaikan USDT juga ikut didorong oleh keputusan Paxos untuk menghentikan penerbitan Binance (USD) BUSD setelah dipermasalahkan oleh regulator AS. Stablecoin terbesar ketiga itu langsung mengalami penurunan tajam kapitalisasi pasar dari $16 miliar pada awal Februari, menjadi $7 miliar saat ini.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.