Mengenal LUNA dan UST dalam Jaringan Terra

Share :

Portalkripto.com — Terra merupakan protokol blockchain terdesentralisasi yang bersifat open-source. Protokol ini diciptakan oleh Do Kwon, mantan lulusan ilmu komputer Universitas Stanford dan dikembangkan oleh Terra Labs di Korea Selatan.

Blockchain Terra adalah blockchain proof-of-stake yang didukung oleh Cosmos SDK, framework yang memungkinkan para pengembang untuk membangun aplikasi terdesentralisasi dan proyek lainnya di atas Terra.

Ekosistem Terra telah mengalami pertumbuhan luar biasa dan saat ini sudah berisi lebih dari 100 proyek. Proyek-proyek itu termasuk koleksi nonfungible token (NFT), platform decentralized finance (DeFi), dan aplikasi Web 3.

Beberapa aplikasi populer yang dibangun di atas jaringan Terra di antaranya Anchor Protocol, Chai, dan Mirror Protocol.

Terra diciptakan untuk menjadi platform uang elektronik yang mudah dioperasikan pengguna dan menawarkan biaya transaksi yang lebih murah.

Biaya transaksi yang dikenakan biasanya di bawah 1% dan biaya itu diberikan kepada validator sebagai reward. Tak hanya transaksi, Terra juga bisa menyediakan layanan keuangan seperti peminjaman, asuransi, investasi, dan penggalangan dana.

Stablecoin Terra

Berdasarkan whitepaper Terra, para pendiri protokol ini ingin menjadikan Terra seperti Bitcoin, yakni sebagai uang elektronik untuk transaksi peer-to-peer. Untuk mencapai tujuan itu, Terra meluncurkan sistem stablecoin.

Stablecoin merupakan mata uang kripto yang harganya dipatok agar seimbang dengan mata uang fiat. Ada beberapa stablecoin Terra, seperti TerraUSD (UST), TerraCNY (Chinese yuan), TerraEUR (euro), TerraBGP (British pound), TerraJPY (Japanese yen), TerraKWR (South Korean kwon), dan TerraSDR (International Monetary Fund)

TerraUSD (UST) merupakan stablecoin Terra paling populer yang menetapkan harga satu token UST di angka $1. UST telah menjadi stablecoin terbesar keempat menurut jumlah kapitalisasi pasar, di belakang tether (USDT), USD coin (USDC), dan Binance USD (BUSD).

Apa yang membuat stablecoin di blockchain Terra berbeda adalah metode yang digunakan untuk menjaga harga tetap stabil. Bukan mengandalkan cadangan aset untuk mempertahankan pasak seperti yang dilakukan USDC dan USDT, UST justru distabilkan oleh algoritma.


Jelajahi Artikel Lain:

Siapa Do Kwon, Pendiri Blockchain Terra Luna ?

Ada Apa dengan LUNA?


UST bisa mencapai pasaknya terhadap dolar AS melalui penggunaan token ekosistem lainnya yakni LUNA. LUNA memainkan peran penting dalam menjaga harga stablecoin UST dan mengurangi volatilitas pasar agar tetap stabil.

Terra memanfaatkan penggunaan algoritma berbasis smart contract untuk menjaga harga UST tetap pada $1 dengan membakar (menghancurkan secara permanen) token LUNA untuk mencetak (membuat) token UST baru.

Pembakaran bisa mengurangi jumlah token LUNA yang beredar dan membuatnya lebih langka sehingga nilainya lebih berharga.

Di ekosistem Terra, pengguna selalu dapat menukar (swap) token LUNA dengan UST, dan sebaliknya, dengan jaminan harga $1, terlepas dari harga pasar kedua token pada saat itu.

Jika permintaan untuk UST naik dan harganya juga naik di atas $1, pemegang token LUNA dapat memperoleh keuntungan dengan menukar $1 dari LUNA untuk membuat satu token UST.

Demikian pula, jika permintaan UST rendah dan harga turun di bawah $1, pemegang UST dapat menukar token UST dengan rasio 1:1 untuk LUNA yang lebih berharga karena kelangkaannya.

LUNA dan UST Mendulang Popularitas

LUNA dan UST semakin populer setelah berhasil bertahan dalam badai yang menerjang pasar kripto pada akhir 2021.

Kapitalisasi pasar UST meledak dari $3 miliar pada November 2021 menjadi lebih dari $15 miliar pada Maret 2022. Sementara LUNA berhasil mencapai level tertinggi sepanjang masa di $104,58 pada 9 Maret 2022 di saat mata uang lain babak belur.

Meski demikian, makalah penelitian yang diterbitkan oleh University of Calgary menyebutkan stablecoin algoritmik seperti UST sebenarnya rapuh dan tidak stabil.

Benar saja, meski Luna Foundation Guard (LFG), perusahaan nirlaba berbasis di Singapura, yang bertugas untuk menyeimbangkan pasak UST terus menambahkan bitcoin (BTC) sebagai cadangan untuk memperkuat UST, bulan ini harga UST tetap jatuh.

Menurut data Coinmarketcap, pada 11 Mei 2022, LUNA bahkan menyentuh titik terendah di level $6,67. Kapitalisasi pasar LUNA pun melorot sekitar 81,35% dalam sehari menjadi $ 2,8 milyar.

Token asli dari blockchain Terra ini diperdagangkan dengan harga $65 pada 8 Mei 2022 lalu. Namun nilainya mulai runtuh setelah UST kehilangan pasaknya. UST turun ke bawah $0,59 dan saat ini tengah berjuang untuk kembali ke $1.

LUNA dan UST kini terlempar dari posisi 10 besar koin kripto dengan masing-masing ada di posisi 31 dan 13.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.