MetaMask Siap Bantu Korban Scam dan Kembalikan Aset Hilang

Share :

Portalkripto.comWallet kripto, MetaMask, bekerja sama dengan Asset Reality untuk membantu korban penipuan (scam) kripto dan serangan phising dengan mengembalikan aset yang hilang.

Asset Reality merupakan perusahaan berbasis di London yang fokus menangani pencurian aset kripto. Perusahaan ini menyatakan siap membantu pengguna MetaMask di seluruh dunia.

Pimpinan Asset Reality, Alex Herman, mengatakan, MetaMask telah menerima banyak aduan terkait kerugian yang dialami pengguna akibat scam dan serangan phising. Saat ini wallet tersebut tercatat memiliki lebih dari 30 juta pengguna aktif bulanan.

“Jadi, bermitra dengan Asset Reality memberi jalan bagi pengguna untuk memulai pelacakan dana mereka yang dicuri dan cara mengembalikannya,” ujar Herman.

Jumlah rata-rata yang hilang dalam kasus-kasus scam kripto mencapai $25.000 hingga lebih dari $1 juta per wallet. Untuk melakukan pelacakan, Asset Reality menggunakan blockchain analitik dan bekerja sama dengan sejumlah crypto sleuths, seperti Chainalysis.

CEO Asset Reality Aidan Larkin mengungkapkan, bantuan terhadap pengguna wallet seluruhnya diinisiasi MetaMask. Asset Reality tidak meminta beberapa persen bagian dari aset yang berhasil dikembalikan.


Jelajahi Artikel Lain:

Begini Rencana Distribusi Kompensasi LUNA Baru untuk Holder di Binance

PeckShield Peringatkan Ancaman Scammer pada Airdrop Terra 2.0


Setelah pengguna MetaMask membuat laporan, Asset Reality segera melakukan penyelidikan awal yang melibatkan beberapa blockchain analitik. Perusahaan ini akan terlebih dahulu memberikan pemahaman kepada pengguna tentang apa yang telah terjadi.

Larkin mengatakan, Asset Reality juga bisa bertindak sebagai saksi ahli jika pengguna ingin menyewa pengacara dan mencari bantuan hukum.

“Kami tidak bisa menjamin korban akan mendapatkan kembali uang mereka besok. Ini adalah kasus litigasi perdata dan sangat kompleks, tetapi akan ada peluang jika kita dapat mengidentifikasi aset curian melalui platform yang ada seluruh dunia, yang akan berkolaborasi dan bekerja sama untuk mengembalikan aset ini secara legal kepada korban,” katanya.