Pasar Kripto Afganistan Mati setelah Taliban Berkuasa

Share :

Portalkripto.com — Pasar kripto di Afganistan mengalami kemunduran yang sangat tajam setelah Taliban menjadi penguasa di negara dengan jumlah populasi 38 jutaan tersebut. Menurut Chainalysis dalam laporan berjudul The 2022 Global Crypto Adoption Index, industri kripto di Afganistan berada dalam keadaan “diam tak bergerak”.

Chainalysis menyatakan wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), yang didalamnya termasuk Afganistan, mengalami pertumbuhan pasar kripto paling pesat di tahun 2022. Tetapi tidak bagi para pelaku industri kripto Afghanistan. Dengan peraturan tangan besi Taliban, mereka hanya memiliki tiga opsi: “melarikan diri dari negara, menghentikan operasi, atau menahan risiko.

Dalam laporan tersebut disebutkan setelah Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021, nilai kripto yang diterima pada Agustus dan September di tahun itu melonjak hingga lebih dari $150 juta. Namun beberapa bulan kemudian turun tajam.

Data memperlihatkan sebelum Taliban berkuasa, warga Afghanistan rata-rata menerima $68 juta per bulan dalam nilai kripto yang terutama digunakan untuk pengiriman uang. Namun sekarang jumlahnya turun menjadi kurang dari $80.000.

Afghanistan berada di posisi ke-20 dalam indeks adopsi kripto Chainalysis 2021 yang dirilis pada Oktober 2021. Tetapi sekarang berada di urutan paling bawah setelah Taliban berkuasa.

Menurut Chainalysis kebijakan Taliban soal kripto adalah alasan perubahan tersebut. Taliban menyamakan aset kripto dengan perjudian dan menyatakannya haram.

Saat ini perdagangan harian kripto di Afganistan hanya dilakukan oleh sebagian kecil generasi muda saja dan itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Adopsi Kripto Melambat

Secara umum Chainalysis menyatakan adopsi kripto secara global melambat di tengah bear market yang masih berlangsung. Data menunjukkan bahwa adopsi global mendatar pada tahun 2021 setelah tumbuh secara konsisten sejak pertengahan 2019.

Adopsi global kripto mencapai titik tertinggi sepanjang masa di Q2 2021. Sejak itu, adopsi kripto bergerak naik turun. Jatuh di Q3, rebound di Q4 ketika harga rebound ke tertinggi baru sepanjang masa, dan kembali jatuh di masing-masing dari dua kuartal terakhir saat memasuki pasar beruang. Namun, penting untuk dicatat bahwa adopsi global tetap jauh di atas level pasar pre-bull 2019.

Data menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang tertarik dengan kenaikan harga pada tahun 2020 dan 2021 bertahan dan terus menginvestasikan sebagian besar aset mereka dalam aset digital.

Hal itu juga sejalan dengan penelitian Chainalysis sebelumnya yang menunjukkan bahwa pasar kripto secara mengejutkan bertahan melalui penurunan baru-baru ini.

Pemegang kripto jangka panjang yang besar terus bertahan melalui bear market ini. Sementara portofolio mereka telah kehilangan nilai, kerugian tersebut belum terkunci karena mereka belum menjualnya. Data on-chain menunjukkan bahwa pemegang tersebut optimis pasar akan bangkit kembali yang membuat fundamental pasar relatif sehat.