Portalkripto.com — Anggota Kongres AS, Tom Emmer, menuding pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah memicu kekacauan di pasar keuangan dengan menutup bank-bank ramah kripto. Menurutnya, salah satu tujuan penutupan itu adalah untuk mematikan pasar kripto.
It's clear the Biden administration is weaponizing market chaos to kill crypto.
This is why I sent an investigative letter to FDIC Chairman Gruenberg seeking additional information yesterday. pic.twitter.com/oPr3WLZtk3
— Tom Emmer (@GOPMajorityWhip) March 16, 2023
Diketahui ada tiga bank besar yang kolaps dalam waktu sepekan, yang turut berdampak pada industri kripto. Ketiganya ialah Silvergate Bank, Silicon Valley Bank, dan Signature Bank.
Kejatuhan Silicon Valley Bank dan Signature Bank bahkan disebut sebagai kegagalan bank terbesar kedua dan ketiga sepanjang sejarah, sejak keruntuhan Washington Mutual pada 2008.
Emmer mengaku telah mengirim surat kepada Kepala Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Martin J Gruenberg untuk meminta keterangan dari pihak regulator.
Today, I sent a letter to FDIC Chairman Gruenberg regarding reports that the FDIC is weaponizing recent instability in the banking sector to purge legal crypto activity from the U.S. 👇 pic.twitter.com/fDmaA0XGWv
— Tom Emmer (@GOPMajorityWhip) March 15, 2023
“Aksi mempersenjatai ketidakstablilan di sektor perbankan, yang dipicu oleh pengeluaran pemerintah dan kenaikan suku bunga tinggi, sangat tidak tepat dan dapat menyebabkan ketidakstabilan keuangan yang lebih luas,” ujar anggota Kongres perwakilan Minessota tersebut dalam suratnya.
Pesan Anti-Kripto dari Biden
Barney Frank, anggota dewan direksi Signature Bank, salah satu bank yang kolaps pekan ini, juga mengatakan bahwa regulator AS menunjukkan pesan anti-kripto yang kuat.
Ia menduga ada motif tersembunyi di balik penutupan Signature Bank secara mendadak, yang berkaitan dengan industri kripto. Menurut Frank, dalam pernyataan yang dibuat oleh The Federal Reserve mengenai bantuan kepada nasabah Silicon Valley Bank, terungkap bahwa Signature Bank ditutup oleh regulator New York.
Sebagai anggota dewan direksi, Frank mengaku terkejut perusahaannya tiba-tiba ditutup. Ia menjelaskan, Signature Bank saat ini memiliki 40 cabang, $110,36 miliar aset, dan $88,59 miliar deposito per akhir 2022. Ia juga mengungkapkan tidak terindikasi ada masalah sebelumnya yang bisa menyebabkan Signature Bank ditutup.
“Kami tidak menemukan indikasi adanya masalah, sampai kami mendapatkan laporan pada Jumat malam, yang menunjukkan ada penularan dari (kejatuhan) SVB,” kata Frank kepada CNBC.
Diduga kejatuhan bank ramah kripto, Silvergate Bank, pada 8 Maret 2023, memberikan efek domino yang menyebabkan Silicon Valley Bank ambruk. Investor modal ventura dilaporkan banyak menarik asetnya dari Silicon Valley Bank sehari setelah Silvergate ditutup. Efek domino juga merembet ke Signature Bank yang resmi kolaps pada 13 Maret 2023.
Kebijakan Pajak Joe Biden
Pemerintahan Joe Biden belum secara terbuka menanggapi tudingan anti-kripto. Namun, kebijakan terakhirnya membuat pasar menganggap bahwa Presiden AS ke-47 itu benar-benar ingin ‘menyerang’ kripto.
Dalam proposal usulan anggaran yang disusun Departemen Keuangan AS, Biden menyatakan akan membebankan pajak listrik kepada penambang kripto sebesar 30%.
Penerapan pajak ini diusulkan untuk bisa diterapkan setelah 31 Desember 2023 secara bertahap selama tiga tahun. Tarif awal sebesar 10% per tahun yang kemudian akan mencapai tarif maksimal 30% pada tahun ketiga.
“Setiap perusahaan yang menggunakan sumber daya – yang dimiliki sendiri atau sewa – akan dikenakan pajak cukai yang setara dengan 30% dari biaya listrik yang digunakan dalam penambangan aset digital,” tulis proposal itu.
Jika usulan ini diketok palu, penambang kripto wajib melaporkan jumlah pemakaian dan jenis daya listrik yang digunakan. Penambang kripto yang memperoleh listrik dari luar jaringan juga akan tetap dikenakan pajak dan akan diminta untuk memperkirakan biaya listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik yang digunakan.
Departemen Keuangan AS mengatakan, pajak tinggi dibebankan kepada penambang karena operasi penambangan kripto memiliki dampak yang negatif terhadap lingkungan.
“Pajak cukai atas penggunaan listrik oleh penambang aset digital dapat mengurangi aktivitas penambangan dan mengurangi dampak lingkungan yang berbahaya,” tertulis dalam proposal itu.
Dana Kripto Mengalir ke Kampanye Joe Biden
Sejak pendiri exchange kripto FTX yang telah bangkrut, Sam Bankman-Fried, didakwa oleh otoritas AS karena diduga melakukan fraud, media ramai membahas ada aliran dana dari Bankman-Fried ke sejumlah politisi AS.
Menurut Open Secrets, Bankman-Fried merupakan donatur politik terbesar keenam di AS. Platform yang memantau aliran dana politik itu juga mengungkapkan, donasi Bankman-Fried dalam periode 2021-2022 sebanyak 92% di antaranya masuk ke kantong Partai Demokrat.
Pada 2020, Bankman-Fried juga dilaporkan menyumbang $5,2 juta untuk kampanye Joe Biden. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah Donald Trump, yang dikenal anti-kripto, terpilih lagi menjadi Presiden AS.
Namun, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre enggan memberikan komentar terkait hal tersebut. Yang jelas, Bankman-Fried tentunya berharap keterlibatannya dapat mempengaruhi pemerintahan Biden dalam merumuskan regulasi terkait aset digital.