Portalkripto.com – Harga Bitcoin kembali menunjukkan tren positif meskipun pasar global masih dibayangi ketidakpastian. Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin mencatatkan kenaikan tipis sekitar 2% dan bergerak stabil di kisaran $83.000 hingga $87.000 dalam satu pekan terakhir.
Kenaikan harga ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan potensi perlambatan ekonomi global. Namun, sejumlah sentimen positif berhasil menjaga minat investor terhadap aset kripto ini, khususnya kabar terbaru dari Amerika Serikat.
Salah satu faktor utama yang mendongkrak sentimen pasar adalah laporan bahwa pemerintahan Donald Trump tengah mempertimbangkan penggunaan pendapatan dari tarif perdagangan untuk membeli Bitcoin.
Langkah ini dianggap sebagai upaya diversifikasi cadangan nasional dan sinyal bahwa Bitcoin semakin dipertimbangkan sebagai aset strategis oleh negara besar.
“Jika kabar ini benar, maka ini akan menjadi tonggak penting dalam adopsi Bitcoin secara institusional. Pemerintah AS mempertimbangkan Bitcoin sebagai cadangan, artinya kepercayaan terhadap aset digital semakin kuat,” ujar CEO INDODAX, Oscar Darmawan.
BACA JUGA: Harga Bitcoin Naik Lagi, Tapi Data Historis Tunjukkan Ada Potensi Penurunan Tajam
Arus Dana Masuk ke ETF Bitcoin
Di samping itu, arus masuk dana ke ETF Bitcoin spot juga menjadi katalis positif. Pada 14 April 2025, tercatat inflow sebesar US$1,47 juta ke produk ETF tersebut, membalik tren outflow selama tujuh hari sebelumnya.
Investor institusional tampaknya kembali menunjukkan minat terhadap Bitcoin setelah adanya sinyal stabilitas dari sisi kebijakan moneter dan perdagangan AS.
Oscar menambahkan bahwa lonjakan singkat harga ke US$86.000 beberapa waktu lalu merupakan respons pasar terhadap kabar pengecualian tarif impor, yang sempat menciptakan optimisme.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa volatilitas tetap menjadi bagian dari pasar kripto, terutama di akhir pekan ketika likuiditas cenderung lebih rendah.
“Kenaikan ini menunjukkan bahwa pasar merespons positif terhadap kebijakan yang mendukung, tetapi kehati-hatian tetap diperlukan. Investor tidak boleh terbawa arus euforia semata,” jelasnya.
Oscar menyarankan investor untuk tetap berpegang pada strategi jangka panjang, seperti Dollar-Cost Averaging (DCA), guna mengelola risiko di tengah dinamika pasar yang fluktuatif.
Dengan kombinasi sinyal positif dari kebijakan pemerintah dan meningkatnya arus modal ke instrumen investasi kripto, Bitcoin sekali lagi membuktikan ketahanannya sebagai aset digital utama di tengah ketidakpastian global.