Ethereum: Rp. 44.589.560 | 24h: 4.94%Bitcoin: Rp. 1.805.102.889 | 24h: 2.05%XRP: Rp. 39.070 | 24h: 4.16%Vertex Protocol: Rp. 68 | 24h: 4.62%Solana: Rp. 2.547.539 | 24h: 4%Treasure: Rp. 3.312 | 24h: 17.49%Heroes of Mavia: Rp. 2.653 | 24h: 22.43%Pepe: Rp. 0 | 24h: 9.78%
Lihat Market

Penambang Bitcoin Ketiban Durian Runtuh dari Ordinals

Share :

Portalkripto.com — Penambang Bitcoin bak mendapatkan ‘durian runtuh’ dari inskripsi Ordinals. Tingginya adopsi Ordinals mendorong permintaan ruang blok sehingga memicu naiknya biaya transaksi Bitcoin.

Platform data analitik on-chain Glassnode mengungkapkan, pendapatan harian penambang Bitcoin saat ini sudah mencapai $40 juta atau sekitar Rp590 miliar.

Inskripsi di protokol Ordinal berhasil meningkatkan aktivitas di blockchain Bitcoin. Proses inskripsi sama dengan proses transaksi Bitcoin pada umumnya, harus divalidasi oleh penambang.

Dalam proses validasi, penambang akan menggunakan daya komputasi besar untuk memecahkan kode matematika kompleks. Jika jaringan Bitcoin padat, pelanggan akan membayar fee lebih besar yang akan masuk ke kantong penambang, agar transaksi bisa lebih cepat divalidasi.

Perusahaan penambang kripto berbasis Las Vegas, CleanSpark, pada 8 Mei lalu berhasil mengalami kenaikan pendapatan hingga 61% dalam satu hari. Data ini merupakan perbandingan dari pendapatan hari-hari sebelumnya.

Ukuran Blok Bitcoin Membesar

Menurut Glassnode, inskripsi Ordinals juga membuat ukuran blok Bitcoin membengkak. Ukurannya meningkat dari 24 GB (gigabyte) menjadi total 479,7 GB.

Artinya, setiap blok yang diproduksi kini memiliki ukuran di kisaran 1,35 MB sampai 2,5 MB.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.