Portalkripto.com — Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali meningkat seiring dengan rencana pemerintahan AS memberlakukan tarif baru terhadap berbagai produk asal Negeri Tirai Bambu, terutama di sektor teknologi dan semikonduktor.
Langkah ini memicu kekhawatiran pasar global, mendorong investor untuk meninjau ulang portofolio aset berisiko, termasuk kripto seperti Bitcoin dan Ethereum.
Dampak Langsung ke Pasar Global
Kebijakan tarif menyebabkan dua hal utama dalam pasar keuangan:
- Peningkatan Ketidakpastian Global
Investor cenderung menghindari aset berisiko saat kondisi ekonomi dunia tidak pasti. Namun, menariknya, aset kripto seperti Bitcoin justru mulai dipandang sebagai safe haven alternatif, terutama di tengah penurunan kepercayaan terhadap fiat currency dan sistem perdagangan tradisional. - Dampak Terhadap Dolar AS dan Yuan
Ketegangan perdagangan berisiko memicu pelemahan yuan, sementara dolar AS menguat secara temporer sebagai mata uang cadangan dunia. Situasi ini membuat kripto menjadi alternatif yang menarik, terutama untuk investor dari negara-negara berkembang yang menghadapi depresiasi mata uang.
BACA JUGA: Ketua The Fed Bicara Inflasi dan Tarif Baru, Apakah BTC Akan Menguat?
Data Historis: Bitcoin Saat Perang Dagang 2018–2019
Selama periode perang dagang pada 2018–2019, harga Bitcoin sempat melonjak dari sekitar $3.500 pada awal 2019 ke atas $13.000 pada pertengahan tahun.
Lonjakan ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing, memperkuat argumen bahwa investor melihat Bitcoin sebagai asuransi terhadap risiko sistemik dan geopolitik.
Analis Nansen dan The Fed
Dalam laporan terbaru yang dilaporkan Bitcoin.com News, analis utama Nansen, Aurélie Barthere, menyebutkan bahwa pelemahan permintaan Treasury AS dan penurunan dolar menjadi sinyal bahwa investor asing mulai hedging terhadap volatilitas global — salah satunya lewat Bitcoin.
Sementara itu, dalam pidatonya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa kenaikan tarif kemungkinan besar akan berdampak pada inflasi dan pertumbuhan ekonomi. “Kita mungkin akan melihat efek inflasi jangka pendek, yang jika tidak dikendalikan, bisa menjadi masalah berkelanjutan,” ujar Powell.
Apa Artinya untuk Investor Kripto?
- Jangka Pendek: Volatilitas harga kripto mungkin meningkat karena reaksi emosional pasar terhadap berita-berita perdagangan.
- Jangka Menengah & Panjang: Ketidakpastian perdagangan dan penurunan kepercayaan terhadap sistem keuangan tradisional bisa memperkuat narasi Bitcoin sebagai penyimpan nilai dan aset non-sovereign.
Kesimpulan
Perang tarif antara China dan AS bukan hanya berdampak pada neraca perdagangan, tetapi juga mendorong perubahan dinamika dalam investasi global.
Bitcoin dan kripto lain bisa menjadi pemenang tak terduga di tengah ketegangan geopolitik yang terus berlangsung. Bagi investor, penting untuk tetap waspada terhadap sentimen pasar, namun juga melihat peluang jangka panjang di ruang aset digital.