📈 Ringkasan Berita
- Dolar Melemah: Indeks DXY turun ke level terendah sejak 2022 di tengah konflik Iran-Israel.
- Bitcoin Menguat: BTC pulih ke $107.930 setelah sempat turun di bawah $100.000.
- Analis: Fiat Melemah: Jamie Coutts menyebut fiat kehilangan kekuatan sebagai aset aman.
- Crypto = Pasar Berkembang Baru: Modal global disebut mulai beralih ke aset kripto seperti di era BRICS.
Dolar Amerika Serikat sebagai aset safe haven disaat situasi konflik besar yang memicu ketegangan global kian dipertanyakan. Bagaimana dengan Bitcoin pada situasi yang sama?
Ekonom makro Lyn Alden dalam unggahannya di X menunjukan data bahwa nyaris tak ada lonjakan permintaan untuk dolar sebagai safe haven (aset aman) dalam beberapa pekan terakhir.
“Indeks dolar justru menyentuh titik terendah siklus terbaru hari ini,” ujarLyn Alden, Rabu, 25 Juni 2025.

Pandangan serupa juga disampaikan analis crypto Real Vision, Jamie Coutts, yang mengatakan bahwa fiat mulai kehilangan pamornya.
Ia menyebutkan, bahwa dalam periode sejarah 2002-2008, dolar sempat mengalami depresiasi yang besar. Dan aset apa yang diuntungkan dalam fenomena itu, Jamie mengatakan, bahwa pada situasi itu memicu lonjakan pasar saham berkembang (EM) dan komoditas.
“Pasar berkembang mengungguli pasar maju (DM) hingga 3 kali lipat karena modal global mengejar ekonomi muda dengan pertumbuhan tinggi — yang kemudian melahirkan BRICS. Saat ini, kripto adalah pasar berkembang (EM) yang baru. Modal bergerak ke tempat energi berada. Fiat sedang memudar,” tulisnya.

Fiat Kian Lemah?
Indeks Dolar AS (DXY) — pengukur kekuatan USD terhadap mata uang utama dunia — kini berada di 97.50, level terendah sejak Februari 2022, turun 1,54% dalam sebulan terakhir, menurut data TradingView.
BACA JUGA: Institusi Borong Bitcoin Saat Konflik Iran vs Israel Memanas
Ini merupakan level yang sama seperti pada 13 Juni, saat ketegangan meningkat karena serangan udara Israel ke Iran. Biasanya, kondisi geopolitik seperti ini memicu aliran modal ke dolar AS atau obligasi pemerintah. Tapi kali ini, respons pasar berbeda.
Bitcoin Bangkit, Dolar Tertahan
Sementara dolar gagal melonjak, Bitcoin justru menunjukkan daya tahan kuat. Pada Minggu lalu, BTC sempat jatuh di bawah $100.000 untuk pertama kalinya sejak awal Mei.

Namun setelah gencatan senjata rapuh oleh Presiden AS Donald Trump diumumkan pada Senin, harga aset kripto terbesar ini kembali naik ke level di atas $108 ribu.
“Pasar tetap bullish,” ujar analis Matthew Hyland, seraya menambahkan bahwa Bitcoin berhasil bertahan di tengah sentimen risk-off.