SBF Sebut Alameda dan CZ Biang Kerok Kehancuran FTX

Share :

Portalkripto.com — Pendiri FTX Sam Bankman-Fried kembali melakukan pembelaan diri dengan mengunggah tulisan berjudul ‘FTX Pre-Mortem Preview‘ di Substack pada Kamis, 12 Januari 2022. Tulisan tersebut mengenai kondisi yang dialami FTX menurut versinya sebagai eks CEO.

Ia mengungkapkan ada beberapa hal yang menyebabkan FTX berubah dari exchange terbesar kedua di dunia menjadi exchange bangkrut. Menurut dia, bencana awalnya berasal dari perusahaan trading derivatif Alameda Research yang ia dirikan pada 2017.

“Sepanjang 2021, neraca Alameda Research tumbuh menjadi $100 miliar dari Net Asset Value, $8 miliar dari pinjaman bersih (leverage) dan $7 miliar dari likuiditas yang tersedia,” ujarnya.

Namun, Alameda disebut gagal mempertahankan nilai lindung dari asetnya. Ditambah, market crash 2022 ikut menekan nilai aset Alameda hingga 80%.

Bencana yang dialami Alameda kemudian menular ke FTX dan perusahaan lain, persis seperti yang dialami Three Arrow Capital yang kebangkrutannya berdampak pada Voyager, Genesis, Celsus, hingga Gemini.

Bawa-bawa CZ

Yang paling mengejutkan, Bankman-Fried juga menyebut CEO Binance Changpeng-Zhao (CZ) ikut berkontribusi menenggelamkan Alameda dalam kolam kehancuran.

“Pada November 2022, kehancuran yang ekstrem dan cepat yang dipicu oleh CEO Binance telah membuat Alameda bangkrut,” ungkap dia.

Ia mengatakan, meski mengalami penarikan besar-besaran hingga $5 miliar beberapa hari setelah bangkrut, FTX sebenarnya masih memiliki aset dari berbagai likuiditas senilai $8 miliar saat John J Ray III mengambil alih kepemimpinan.

Selain itu, menurutnya, ada banyak tawaran pendanaan serta letter of intent (LOI) untuk FTX dengan nilai total lebih dari $4 miliar. Namun ia tidak membeberkan neraca FTX juga bukti-bukti adanya LOI.

“Saya percaya, seandainya FTX International diberi waktu beberapa pekan, kemungkinan besar FTX dapat memanfaatkan aset dan ekuitasnya yang tidak likuid untuk mengumpulkan dana untuk pelanggan,” katanya.

Bankman-Fried juga mengungkapkan, FTX US seharusnya tidak dinyatakan bangkrut karena cabang FTX di Amerika Serikat itu tidak mengalami krisis likuiditas seperti FTX International. Saat mengajukan kebangkrutan, FTX US memiliki dana tunai $350 juta di luar saldo pelanggannya.

Neraca FTX US sebelum menyatakan bangkrut. (sumber: SBF Substack).

Bankman-Fried memastikan, dana dan pelanggan FTX US terpisah dari FTX International. FTX International tidak bebasis di AS, melainkan di Kepulauan Bahama dengan merk dagang FTX Digital Markets LTD.

SBF Klaim Tak Curi Dana Pelanggan

Bankman-Fried mengakui likuiditas FTX yang didirikan pada 2019 sangat bergantung pada Alameda Research. Namun, pada 2022, ketergantungan itu telah turun hingga 2%.

Dana Alameda Research dalam neraca FTX. (sumber: SBF Substack).

Lalu mengapa kehancuran Alameda bisa berdampak begitu parah terhadap FTX, padahal Bankman-Fried sendiri menyatakan FTX menjadi salah satu perusahaan kripto yang kokoh dari guncangan pasar sepanjang 2022?

Menurut eks CEO itu, pada November 2022, serangan fear, uncertainty, and doubt (FUD) tak lagi ditujukan kepada pasar kripto, melainkan langsung ditargetkan ke Alameda Research, salah satunya oleh CZ. Setelah mengalami penurunan aset 80% karena crypto winter, dalam beberapa hari di bulan November, aset Alameda anjlok lagi hingga 50% karena sentimen FUD yang disebar sang bos Binance.

Karena saat itu harga Bitcoin (BTC) turun, cadangan yang dikumpulkan Alameda sejak awal tahun tidak dapat membantu menaikkan likuiditas. Ditambah Alameda juga mengalami bank run sehingga likuiditasnya terkuras habis.

Pada 10 November 2022, Alameda hanya menyisakan $8 miliar aset semi-likuid di neracanya. Di saat yang sama, perusahaan tersebut juga memiliki liability/kewajiban sebesar $8 miliar.

Neraca Alameda Research. (sumber: SBF Substack).

Karena Alameda tidak likuid, FTX International juga demikian, mengingat Alameda memiliki posisi margin terbuka di FTX. Bank run memperparah kondisi kedua perusahaan itu dari krisis menjadi bangkrut.

“Artinya, tidak ada dana yang dicuri. Alameda kehilangan uang karena jatuhnya pasar yang tidak dilindung nilai secara tepat, seperti yang dialami Three Arrows dan lainnya tahun ini. Dan FTX terpengaruh, seperti Voyager dan lainnya,” kata dia,

Meski menyalahkan Alameda, sepanjang penjelasannya Sam Bankman-Fried sama sekali tidak menyebut CEO Alameda Research Caroline Ellison. Padahal Ellison bersama co-Founder FTX Gary Wang dilaporkan telah mengakui kelalaian mereka yang telah menyebabkan kebangkrutan FTX grup.