Seleb Hollywood dan Bintang NBA Digugat Karena Endorse FTX

Share :

Portalkripto.com — Keruntuhan FTX ikut berimbas kepada deretan selebritis, olahragawan, dan timn NBA yang mendapat endorse. Mereka harus menghadapi gugatan class action yang dilayangkan ke Pengadilan Florida Selatan, AS.

Dalam surat gugatan tertanggal 15 November 2022, gugatan diajukan oleh sekelompok investor yang menggandeng firma hukum terkemuka Boies Schiller Flexner LLP dan Moskowitz Law Firm.

Gugatan class action ditujukan untuk FTX, Sam Bankman-Fried, dan juga selebriti lain yang mempromosikan exchange tersebut di masa lalu. Gugatan tersebut menuduh bahwa para tergugat merupakan sosok yang aktif dalam “penawaran dan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar dalam bentuk rekening yang menghasilkan imbal hasil.”

Sejumlah nama beken seleb Hollywood, bintang NBA, dan olahragawan terkenal lain terseret dalam berkas gugatan, antara lain Tom Brady, Gisele Bundchen, Stephen Curry, Shaquille O’Neal, Udonis Haslem, David Ortiz, William Trevor Lawrence, Shohei Ohtani, Naomi Osaka, Lawrence Gene David, dan Kevin O’Leary.

Klub NBA Terbawa

Selain kepada perorangan, gugatan juga menyasar salah satu klub NBA, Golden State Warriors. Semua tergugat dalam class action diduga “bertanggung jawab atas kerugian miliaran dolar” sebagai konsekuensi keruntuhan FTX.

Sederet nama tersebut merupakan brand ambassador FTX dan dianggap sebagai pihak yang mengendalikan, mempromosikan, membantu, dan secara aktif berpartisipasi dalam penawaran dan penjualan produk investasi FTX.US.

Gugatan tersebut menyebut FTX sebagai platform tipu-tipu yang mengocok dana pelanggan di antara entitas afiliasi mereka. FTX juga diolok-olok dengan nada tuduhan sebagai ponzi yang menggunakan dana investor baru untuk membayar bunga kepada investor lamanya.

“Bisnis FTX didasarkan pada representasi palsu dan perilaku menipu. Meskipun banyak email dan teks FTX yang memberatkan telah dihancurkan, kami menemukannya dan itu merupakan bukti bagaimana skema penipuan FTX dirancang untuk mengambil keuntungan dari investor yang tidak canggih dari seluruh negeri,” demikian dalam gugatan.

Gugatan itu juga menghendaki agar para endorser mendapat tindakan hukum. Salah satu utama dalam gugatan menunjuk kepada kasus sebelumnya di mana pemerintah AS mendenda selebriti Kim Kardashian dan Floyd Mayweather karena mempromosikan kripto.

“Industri kripto membutuhkan endorser selebriti untuk mendapatkan kredibilitas.”

Investigasi terhadap FTX

Keruntuhan FTX yang monumental membuat banyak pihak ikut memelototi, tak terkecuali aparat penegak hukum yang berkepentingan untuk menemukan ada atau tidaknya unsur pelanggaran hukum yang telah merugikan jutaan nasabah.

Langkah hukum yang saat ini sedang berjalan di antaranya ialah investigasi oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) serta Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC). Domain penyelidikan SEC dan CFTC adalah untuk melihat bagaimana FTX mengelola dana para pelanggannya dan mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang struktur organisasi FTX dan FTX.US.

Selain SEC dan CFTC, penyelidikan juga dilakukan oleh Departemen Kehakiman. Departemen Kehakiman lebih menyoroti terkait dengan kemungkinan penipuan dalam keruntuhan FTX.

Investigasi juga telah dilakukan oleh otoritas negara bagian Texas sejak bulan lalu. Texas Securities Board disebut mulai menyelidiki FTX, FTX US, dan SBF atas dugaan pelanggaran sekuritas.

Selain di AS, penyelidik kepolisian dan regulator sekuritas Bahama juga bekerja sama melakukan investigasi untuk meninjau kemungkinan pelanggaran pidana atas kebangkrutan FTX.

Keruntuhan FTX telah membuat sekitar 130 perusahaan di FTX Group, termasuk FTX Trading, FTX US, di bawah West Realm Shires Services, dan Alameda Research memulai proses untuk mengajukan perlindungan kepailitan Bab 11 di AS pada 11 November.

Saat pengajuan kebangkrutan, terungkap bahwa FTX hanya memiliki aset likuid $900 juta. Sedangkan liabilitas atau kewajiban utang tertunggak yang mesti dibayarkan mencapai $9 miliar.