Bitcoin: Rp. 1.916.383.353 | 24h: 1.49%Ethereum: Rp. 48.347.158 | 24h: 1.37%XRP: Rp. 46.046 | 24h: 3.52%Solana: Rp. 2.622.027 | 24h: 0.26%Pudgy Penguins: Rp. 469 | 24h: 26.55%Inspect: Rp. 339 | 24h: -4.82%Hedera: Rp. 3.954 | 24h: 24.5%Bounce Token: Rp. 184.233 | 24h: 13.25%
Lihat Market

Sentimen Pasar Kripto Bergerak Positif, Tapi Para Analis Malah Khawatir

Sentimen pasar kripto
Share :

Ringkasan Berita

  • Sentimen pasar membaik setelah meredanya ketegangan dagang AS–Tiongkok dan hubungan Trump–Musk yang mulai dingin.
  • Sinyal optimisme ritel meningkat, dengan komentar positif soal Bitcoin dua kali lebih banyak dari negatif, menurut data Santiment.
  • Indeks Fear & Greed menunjukkan kondisi “greed” dengan skor di atas 60, mengindikasikan potensi koreksi pasar.
  • Peter Brandt memperingatkan pola double-top Bitcoin yang bisa berujung penurunan tajam seperti tahun 2022.

Meredanya ketegangan tarif antara AS dan China serta merenggangnya hubungan antara Donald Trump dan Elon Musk telah mendorong perubahan besar dalam sentimen investor pasar kripto—dari pesimistis menjadi optimistis.

Namun, euforia yang menyelimuti pasar saat ini membuat sejumlah analis pasar khawatir. Lonjakan sentimen positif ini justru bisa menjadi alarm bahaya, mengingat pola-pola yang terjadi pada siklus sebelumnya.

Euforia di Media Sosial Bisa Jadi Pedang Bermata Dua

Platform analitik blockchain Santiment melaporkan bahwa rasio komentar positif terhadap Bitcoin (BTC) di media sosial kini mencapai 2:1 dibanding komentar negatif. Ini merupakan rekor tertinggi sejak kemenangan Trump dalam Pemilu AS pada November 2024 yang lalu—yang juga memicu lonjakan semangat di pasar kripto.

“Dengan harga Bitcoin yang mendekati rekor tertinggi $112.000 dalam beberapa hari terakhir, investor ritel mulai sangat bullish,” tulis Santiment.

Retail Investor Sentiment vs. Bitcoin Price.
Retail Investor Sentiment vs. Bitcoin Price. Sumber: Santiment

Kata kunci seperti “All-time high” kini muncul lebih sering dalam diskusi terkait Bitcoin dibandingkan waktu lainnya di bulan ini. Namun, data historis menunjukkan bahwa lonjakan antusiasme seperti ini sering kali diikuti oleh koreksi harga besar.

Santiment mencatat bahwa volume percakapan tinggi dari investor ritel dalam sebulan terakhir sering menjadi sinyal pembalikan arah harga.

“Karena pasar sering bergerak berlawanan dengan ekspektasi investor ritel, lonjakan percakapan terkait ATH Bitcoin menjadi sinyal kuat potensi puncak, yang mencerminkan keserakahan,” tambah Santiment.

Indeks Fear & Greed milik CoinMarketCap turut mengonfirmasi tren ini. Per Juni 2025, indeks tersebut memasuki zona “greed” dengan angka di atas 60—level yang sebelumnya sering kali mendahului aksi jual besar-besaran dalam setahun terakhir.

Peter Brandt Wanti-Wanti Pola “Double Top”

Trader kawakan Peter Brandt juga menyoroti potensi terulangnya pola bear market seperti pada tahun 2022. Ia menekankan kemungkinan koreksi hingga 75% jika pola “double-top” benar-benar terbentuk.

“Struktur grafik saat ini sangat mirip dengan pola sebelum crash besar terakhir,” ungkap Brandt, meski ia belum memberi prediksi pasti.

BACA JUGA: Menelisik Prediksi Peter Brandt Soal Bitcoin yang akan Crash 75%

Namun, sejumlah analis lain menilai situasi kali ini berbeda. Seorang pengguna X bernama Death Ca₿ to QE menilai bahwa siklus Bitcoin sebelumnya didorong oleh sentimen investor ritel. Kini, mayoritas pergerakan harga dipengaruhi oleh korporasi dan investor institusional.

Bitcoin Price Structure Across Cycles. Sumber: Death Ca₿ to QE/X

“Kita memasuki siklus baru. Sulit menebak kapan FOMO institusional ini akan berakhir karena belum ada preseden historis yang bisa dijadikan acuan,” tulisnya.

Dengan kata lain, meski data sentimen ritel mengarah ke zona “panas”, struktur pasar saat ini mungkin jauh lebih kompleks dan tahan banting dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tetap waspada, tapi jangan buru-buru panik.