Portalkripto.com — Bear market memaksa sejumlah perusahaan kripto untuk melancarkan strategi baru demi bisa bertahan hidup. Salah satunya dengan melakukan pemutusan hubungan karyawan (PHK) untuk mengurangi biaya operasional, seperti yang dilakukan Bybit.
Exchange kripto asal Singapura ini bahkan telah melakukan PHK massal untuk yang kedua kalinya pada tahun ini. Gelombang PHK pertama terjadi pada Juni lalu sebesar 30% karyawan.
Pendiri dan CEO Bybit Ben Zhou mengumumkan adanya re-organisasi perusahaan di tengah bear market yang berkepanjangan ini. Kebijakan yang di ambil di antaranya merampingkan jumlah karyawan perusahaan.
“Kami sangat sedih menghadapi fakta bahwa re-organisasi ini akan berdampak pada banyak Bybuddies dan beberapa rekan lama kami,” ujar Zhou, dikutip Cointelegraph.
1) Difficult decision made today, but tough times demand tough decisions. I have just announced plans to reduce our workforce as part of an ongoing re-organisation of the business as we move to refocus our efforts for the deepening bear market.
— Ben Zhou (@benbybit) December 4, 2022
Pegawai Bybit yang terdampak dilaporkan sebanyak 30%. Mereka akan menerima pesangon sebesar tiga bulan gaji.
PHK ini cukup ironis mengingat Bybit menjadi salah satu perusahaan yang gencar membuka rekrutmen saat bull market lalu. Jumlah karyawan exchange ini bahkan bertambah dari beberapa ratus orang menjadi 2.000 orang hanya dalam dua tahun.
“Penting untuk memastikan Bybit memiliki struktur dan sumber daya yang tepat untuk menghadapi perlambatan pasar, serta cukup gesit untuk menangkap peluang di masa depan,” tambahnya.
Pada 24 November lalu, Bybit menggelontorkan dana pemulihan sebesar $100 juta untuk menyediakan likuiditas bagi trader institusi yang terimbas hancurnya FTX. Dana tersebut juga tersedia bagi market makers yang memenuhi syarat, dengan tingkat bunga 0%.
Jumlah maksimal yang bisa didapatkan dalam pengajuan adalah $10 juta per perusahaan. Syaratnya, dana tersebut digunakan dalam spot dan perpetual trading Tether (USDT) di Bybit.
Kraken Pecat 1.100 Karyawan
Exchange kripto berbasis di San Francisco, Kraken, juga mengumumkan PHK massal 1.100 pegawainya pada 30 November lalu. Jumlah ini mencapai 30% dari total seluruh karyawannya.
Dalam sebuah tulisan blog, pendiri dan CEO Kraken Jesse Powell mengungkapkan, pemecatan ini dilakukan karena faktor ekonomi dan bear market yang tidak berkesudahan.
“Sejak awal tahun, faktor ekonomi makro dan geopolitik telah membebani pasar keuangan. Ini menyebabkan volume perdagangan dan pelanggan baru turun signifikan,” ujarnya.
“Kami meresponsnya dengan memperlambat rekrutmen dan menghindari komitmen pemasaran yang besar. Sayangnya, pengaruh negatif pada pasar keuangan terus berlanjut dan kami telah kehabisan opsi untuk menyesuaikan biaya,” ujarnya.
Kini karyawan Kraken telah menyusut dari 3.667 menjadi 2.567 orang. Powell mengatakan, jumlah stafnya kini sama dengan setahun lalu saat bull market.
Pegawai yang terkena PHK akan mendapatkan pesangon setara empat bulan gaji, bonus kinerja, perawatan kesehatan selama empat bulan, dan tunjangan lainnya.
“Saya yakin langkah yang kami ambil hari ini dapat mewujudkan misi kami. Saya tetap sangat bullish terhadap kripto dan Kraken,” ungkapnya.
Kebijakan PHK ini tentunya tidak pernah terlintas di benak Powell sebelumnya. Pada Juni lalu, ia sesumbar akan merekrut 500 karyawan baru pada akhir tahun ini.