Portalkripto.com — Sebuah alamat wallet Bitcoin ‘jadul’ kembali aktif setelah tidur panjang selama lebih dari satu dekade—dan hasilnya sungguh mencengangkan.
Berdasarkan data bitinfocharts, wallet dengan alamat 1MMXRA ini pertama kali menerima Bitcoin pada 28 September 2012. Total saldo saat itu: 412,12 BTC, berasal dari empat transaksi. Nilai tukarnya? Hanya sekitar Rp76.000, dengan kurs Bitcoin kala itu di kisaran $8 per BTC.
Wallet ini tidak menunjukkan aktivitas apa pun sejak 1 Oktober 2012—sampai akhirnya, pada 8 Februari 2023, seluruh saldo hampir habis terjual: 412,01 BTC dilepas ketika harga Bitcoin menyentuh $23.000. Pemiliknya meraup lebih dari $9,6 juta atau sekitar Rp145 miliar.
Artinya, modal Rp76 ribu yang “tidur” selama 11 tahun telah tumbuh hingga lebih dari 120 juta persen. Ya, dari puluhan ribu rupiah menjadi ratusan miliar.

Data Wallet
-
Alamat: 1MMXRA
-
Tanggal masuk pertama: 28 September 2012
-
Total BTC disimpan: 412,12 BTC
-
Tanggal jual: 8 Februari 2023
-
Harga jual: $23.000/BTC
-
Estimasi hasil: $9,6 juta (Rp145 miliar)
Bukan Kasus Pertama
Kasus wallet purba aktif kembali bukan hal baru. Pada 10 Maret 2022, wallet lain menjual 489 BTC yang dibeli pada 29 Oktober 2010, saat harga BTC hanya $0,19. Pergerakan semacam ini jarang terjadi, dan biasanya menarik perhatian komunitas karena dianggap sebagai ‘Bitcoin kuno’.
BACA JUGA: Arah Kebijakan Dagang AS Dinilai Mulai Moderat, Bitcoin Direkomendasikan sebagai Aset Aman
Kenapa Ini Penting?
Menurut data Glassnode, pemilik BTC jangka panjang (long-term holders) biasanya enggan menjual, kecuali ada volatilitas pasar tinggi. Dalam beberapa bulan terakhir, jumlah BTC yang disimpan jangka panjang justru naik—menembus 100.000 BTC per bulan.
