Portalkripto.com — Sinyal kesepakatan debt ceiling pemerintah Amerika Serikat (AS) ikut mengerek proyeksi kenaikan suku bunga acuan The Fed alias bank sentral AS pada bulan Juni. Diproyeksikan The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga hingga 25 basis poin (bps).
Data CME FedWatch Tool memproyeksi probabilitas kenaikan suku bunga 25 bps ke kisaran 5,25-5,50% mencapai 62,4% per 29 Mei 2023. Angka ini naik tajam dari probabilitas 17,4% yang tercatat sepekan sebelumnya.
Sisanya, 37,6% probabilitas menyatakan suku bunga tidak akan naik pada Juni. Perubahan drastis proyeksi suku bunga ini menandakan pengaruh kuat dari kesepakatan debt ceiling antara pemerintah federal dengan oposisi.
Drama negosiasi debt ceiling alias plafon utang AS sendiri sudah memasuki babak akhir. Presiden Joe Biden mengatakan telah mencapai kesepakatan prinsipil dengan Ketua DPR AS sekaligus pimpinan Partai Republik, Kevin McCarthy.
Kesepakatan debt ceiling akan memberi lampu hijau bagi AS untuk mencetak utang baru via penerbitan obligasi. JPMorgan memperkirakan surat utang negara baru (T-bills) yang akan diterbitkan mencapai hampir $1,1 triliun.
Sedangkan batas atas utang pemerintah AS saat ini mencapai $31,4 triliun. Plafon utang anyar ini disebut bakal kedaluwarsa dengan waktu jatuh tempo dua tahun ke depan.
Penerbitan utang pemerintah anyar ini akan meningkatkan kemampuan belanja publik yang memicu gerak roda perekonomian AS. Kondisi perekonomian yang tampak normal ini akan memicu kemungkinan kenaikan suku bunga oleh The Fed.
Kebijakan suku bunga acuan sendiri akan diumumkan dalam agenda The Federal Open Market Committee (FOMC) meeting pada 13-14 Juni mendatang.
Sebelumnya sejumlah analis memperkirakan The Fed akan mem-pause kenaikan suku bunga pada bulan Juni. Goldman Sachs memproyeksi kenaikan suku bunga akan di-pause pada bulan Juni namun mereka tak yakin kenaikan Mei akan jadi pamungkas. BlackRock dan JPMorgan juga kompak menyatakan suku bunga The Fed bisa naik hingga 6% sampai akhir tahun.
Hingga saat ini The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak 10 kali sejak Maret 2022 hingga Mei lalu. Langkah kenaikan suku bunga agresif ini dilakukan The Fed untuk meredam angka inflasi di AS. Target inflasi mereka ada di 2%, sedangkan saat ini level inflasi AS per April masih mencapai 5% meski telah melandai sembilan bulan berturut-turut setelah memuncak di 9,1% pada Juni 2022.