Usai Hentikan Penarikan, CoinFLEX PHK Banyak Karyawan

Share :

Portalkripto.com — Exchange kripto CoinFLEX mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan karyawan (PHK) untuk memangkas biaya operasional hingga 60%. Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis Jumat (29/7), CoinFLEX mengatakan, semua divisi terkena dampak dari kebijakan ini.

“Sayangnya, kami harus melepaskan sejumlah besar tim CoinFLEX di semua departemen dan geografi,” ujar pendiri CoinFLEX, Sudhu Arumugam dan Mark Lamb, dalam pernyataan itu.

Sementara mayoritas anggota tim yang tersisa akan fokus pada pengembangan produk dan teknologi. Namun exchange tersebut tidak mengungkapkan berapa jumlah pasti karyawan yang di-PHK.

“Tujuannya adalah agar ukurannya tepat bagi siapapun yang mempertimbangkan akuisisi atau kerja sama dengan CoinFLEX,” tulis perusahaan itu, dikutip Cointelegraph.

Berdasarkan data di Coinmarketcap, Coinflex berada di urutan 289 exchanges berdasarkan tingkay volume perdagangan. Exchanges yang diluncurkan pada 2019 termasuk pedagang aset kripto yang volumenya sangat rendah. Bahkan, setelah laporan ini, volume perdagangan mereka turun lebih dari 41%.

Pada akhir Juni lalu, CoinFLEX menghentikan penarikan di platformnya. Tidak seperti perusahaan kripto lain yang menghentikan operasi karena kesulitan keuangan, CoinFLEX mengklaim mereka defisit $84 juta karena adanya seorang pelanggan individu yang gagal memenuhi margin call senilai $47 juta.

Menurut CEO CoinFLEX Mark Lamb, pelanggan tersebut adalah Roger Ver, yang dikenal sebagai pendukung garis keras Bitcoin Cash (BCH).

“Roger Ver berutang ke CoinFLEX $47 Juta USDC. Kami memiliki kontrak tertulis dengannya, yang mewajibkannya untuk secara pribadi menjamin ekuitas negatif pada akun CoinFLEX-nya dan menambah margin secara teratur. Dia telah melakukan wanprestasi atas perjanjian ini dan kami telah menyampaikan pemberitahuan wanprestasi,” tulis Lamb di Twitter.


Kamu Bisa Baca Artikel Lain:

Dalam Dua Bulan, Negera Terima Pemasukan Rp48,19 Miliar dari Pajak Kripto

Ekonomi AS Menyusut 2 Kuartal Berturut-turut, Joe Biden Bantah Kondisi Resesi

Apakah Bitcoin akan Terdampak oleh Resesi di AS?


Namun, Ver, yang juga disebut ‘Bitcoin Jesus’ membantah tudingan ia berutang ke CoinFLEX.

“Baru-baru ini desas-desus telah menyebar bahwa saya telah gagal membayar hutang kepada pihak lawan. Rumor ini salah. Bukan saja saya tidak memiliki hutang kepada pihak ini, tetapi pihak ini berhutang kepada saya sejumlah besar uang, dan saat ini saya sedang mencari cara agar dana saya kembali,” tulis Ver di Twitter.

Awal bulan ini, CoinFLEX mengajukan arbitrase atas kasusnya dengan Ver di pengadilan Hong Kong. Namun putusan pengadilan diperkirakan baru akan disampaikan 11 bulan lagi.

Meskipun CoinFLEX kembali mengaktifkan fitur penarikan bagi sebagian pengguna pada 14 Juli lalu, beberapa pihak  meragukan likuiditas exchange tersebut. Terlebih ada banyak perusahaan kripto yang ambruk seperti Three Arrows Capital, Voyager Digital, dan Celsius Network.

CoinFLEX awalnya mengatakan berencana untuk memperbaiki kekurangan likuiditasnya dengan mengeluarkan token baru, Recovery Value USD (rvUSD). Namun tidak ada token yang dirilis sampai saat ini.

“Kami terus bekerja sama dengan pengacara dan kreditur penting tentang perincian seputar distribusi CoinFLEX Composite (termasuk rvUSD, ekuitas, dan FLEX Coin) dan jumlahnya bisa ditentukan pekan depan ini sehingga kami dapat memasukkan ini ke pemungutan suara untuk semua deposan sesegera mungkin,” kata CoinFLEX.

Saat ini baru 10% pelanggan yang bisa melakukan penarikan di CoinFLEX. Sementara, sebagian besar simpanan pelanggan masih belum dapat diakses.