Portalkripto.com — Ketika stablecoin UST dari Terra runtuh pekan lalu bersamaan dengan crypto crash, hampir seluruh koin terdampak, terutama stablecoin.
Namun, ternyata ada satu stablecoin yang tidak terdampak sama sekali dalam hal kapitalisasi pasar, yakni stablecoin USDC.
Saat UST terus menuju nol dan USDT sibuk memproses miliaran penukaran, USDC justru menambah nilai kapitalisasi pasarnya.
Pada 8 Mei 2022, USD Coin memiliki kapitalisasi pasar antara $48 miliar hingga $49 miliar. Nilainya mulai naik pada 11 Mei dan saat ini berada di angka $52,32 miliar, mendekati level tertinggi sepanjang masa di $53,6 miliar pada Maret lalu.
USDC, yang merupakan cryptocurrency terbesar keempat berdasarkan kapitalisasi pasar, juga berhasil menyaingi USDT Tether. Tether kehilangan kapitalisasi pasar lebih dari $7 miliar dari $83 miliar pada 11 Mei lalu.
UST yang mengalami masalah pekan lalu, merupakan stablecoin algoritmik yang mempertahankan pasaknya terhadap dolar AS menggunakan metode mint-and-burn dengan token asli Terra, LUNA.
Sementara USDT dan USDC merupakan stablecoin terpusat yang menyeimbangkan koinnya dengan dolar AS (atau mata uang fiat lain), dengan menyimpan uang tunai atau aset likuid lainnya sebagai jaminan.
Pada Agustus 2021, Center Consortium, kelompok yang didirikan oleh Circle dan Coinbase untuk membantu mengelola USDC, mengumumkan bahwa USDC hanya akan didukung oleh uang tunai dan aset lainnya.
Laporan pengesahan yang dikeluarkan pada Juli 2021 menunjukkan lebih dari seperempat cadangan USDC ialah surat berharga, sertifikat deposito, dan obligasi korporasi.
Pada 12 Mei lalu, Chief Strategy Officer Circle Dante Disparte menanggapi desakan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen agar parlemen membuat regulasi tentang stablecoin sehingga tidak menganggu stabilitas keuangan.
Jelajahi Artikel Lain:
Ke Mana Larinya Cadangan $ 3,5 Milyar BTC Terra saat UST Crash?
Do Kwon Persiapkan LUNA Baru yang Tidak Akan Terhubung dengan UST
Pertarungan Stablecoin: DAI Berhasil Bertahan, DEI Jatuh 30%
“Jika Anda ingin menjadikan dolar sebagai referensi dan menciptakan keseimbangan harga untuk mengantisipasi adanya penyesalan yang dirasakan pembeli, Anda sebenarnya perlu memiliki aset likuid berkualitas tinggi (HQLA dalam bahasa perbankan) yang berdenominasi dolar dan di dalam sistem perbankan yang diatur,” ungkapnya dalam tulisan blog berjudul “The Importance of Being Stable.”
Disparte menuturkan risiko keuangan tidak hanya bisa dihadapi stablecoin algoritmik, tetapi juga stablecoin yang jaminannya tidak jelas dengan cadangan aset yang tidak tidak likuid sehingga tidak bisa membuat penggunanya yakin dan percaya.
Keuntungan yang diperoleh USDC bisa saja sia-sia kecuali produk Circle lainnya memperoleh keuntungan yang sama. Hal ini karena akan sulit berpegang pada dolar AS mengingat angka inflasi berada di 8%.
Circle selama ini selalu identik dengan USDC. Namun, perusahaan ini juga pernah meluncurkan pendanaan ventura pada November 2021 lalu dan menawarkan produk yang diharapkan bisa lebih baik daripada USDC.
Dari seluruh stablecoin, USDC dinilai sebagai yang tersukses saat ini. Akan tetapi seperti yang telah terjadi pekan lalu, keadaan pasar bisa berubah dengan cepat.
DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.